Satu Kue Beragam Harga

Nicky Aulia Widadio
22/6/2016 07:00
Satu Kue Beragam Harga
(MI/ARYA MANGGALA)

TOKO grosir kue kering seluas 4 x 4 meter itu sudah sesak oleh pembeli yang datang silih berganti sejak pagi. Beberapa karyawan di toko itu tergopoh-gopoh, bolak-balik mengambil stok kue kering yang telah disusun ke dalam stoples-stoples berbagai ukuran. Dengan cekatan, mereka meladeni pesanan pembeli satu per satu.

Toko kue Suka Hati hanyalah satu dari sekian banyak toko yang menjual kue kering di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Toko-toko yang menjual kue kering di pasar itu mulai ramai dikunjungi pembeli sejak awal Ramadan lalu.

“Segini sih masih belum ramai. Biasanya makin dekat Lebaran, makin padat pembeli. Sampai berdesak-desakan banget,” kata Marni, 53, salah satu pembeli kue kering di Toko Suka Hati. Selain Marni, sekitar 20-an orang lainnya saat itu juga sedang mengantre.

Saat itu, Marni membeli kacang mete dan lumpia. “Soalnya saya beli lumayan banyak, sampai 5 kilo. Mau saya kasih ke saudara-saudara juga,” ujarnya.

Sama seperti Marni, Else Siregar, 42, juga membeli kue dalam jumlah banyak untuk dibagikan kepada asisten rumah tangga dan petugas kebersihan di sekitar rumahnya. Dari tahun ke tahun, toko kue di kawasan Jatinegara selalu menjadi pilihan Else untuk membeli kue Lebaran.

“Selisih harganya bisa jauh banget. Di sini nastar sekilo Rp120 ribu. Kalau saya beli di mal bisa Rp70 ribu-Rp80 ribu untuk satu stoples (isi 250 gram),” ujarnya.

Pemilik Toko Suka Hati, Teguh, mengatakan jumlah pembeli yang datang ke tokonya terus meningkat sejak awal bulan puasa hingga puncaknya nanti 10 hari jelang Lebaran, terutama saat tunjangan hari raya (THR) dari para pegawai telah cair. “Pas hari biasa orang-orang paling hanya beli setengah kilo. Kalau mau Lebaran satu orang saja bisa beli sampai 4 kilo,” ujarnya.

Untuk melayani para pembeli, Teguh juga harus menambah pegawainya menjadi dua kali lipat dari biasanya. “Biasanya paling enam orang, kalau sekarang belasan. Melayani banyak orang sudah pusing. Saya tidak tahu lagi berapa banyak kue yang terjual setiap hari. Namun kalau omzet memang naik berkali-kali lipat,” tuturnya.

Nastar favorit
Kue nastar menjadi kue yang paling diminati para pembeli. Di Toko Bintang Terang, jumlah kue nastar yang terjual setiap harinya bisa mencapai 13 kilogram. Itu belum termasuk jenis kue kering lainnya. Arif, si pemilik toko, bahkan tidak tahu berapa jumlah keseluruhan kue yang dia jual. “Bulan puasa ini saya sampai sediakan tiga gudang untuk menyimpan stok,” ujarnya.

Di toko Arif, harga dan kualitas kue kering yang dijual beragam sehingga pembeli bisa memilih mana yang mereka mau. Kue nastar hasil produksi rumahan di toko Arif dijual Rp120 ribu/kg, sedangkan yang produksi pabrik dijual Rp115 ribu/kg.

“Kalau untuk kue kering, produksi rumahan kualitasnya lebih oke karena hasilnya lebih lembut dan gurih.”

Selain jumlah pembeli yang terus meningkat hingga mendekati Lebaran, harga kue kering yang dijual di kawasan grosir Jatinegara pun turut meningkat. Salah satu faktornya ialah kenaikan harga bahan-bahan kue. “Menjelang Lebaran, nastar produksi rumahan bisa naik menjadi Rp130 ribu,” kata Arif.

Hal senada disampaikan Ade, pemilik toko lainnya. Menurut dia, kenaikan harga telah terjadi sejak dari penyuplai sehingga pedagang mau tidak mau ikut menaikkan harga jual. “Biasanya naiknya enggak gede kok dari penyuplai. Paling Rp1.000-Rp2.000. Saya juga enggak mau menaikkan harga terlalu tinggi supaya kue dagangan cepat laku,” kata Ade. (J-4)

nicky@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya