Hasan Nasbi Mengaku tidak Kenal Aguan dan Ariesman

Achmad Zulfikar Fazli/MTVN
21/6/2016 15:54
Hasan Nasbi Mengaku tidak Kenal Aguan dan Ariesman
(MI/ADAM DWI)

PEMILIK Cyrus Network Hasan Nasbi mengaku tidak mengenal bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman. Keduanya merupakan orang yang dituding memberikan dana ke Teman Ahok melalui Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus Network.

"Engga, saya engga kenal. Kalau sama tukang rumah makan, tukang panci saya kenal," kata Hasan saat ditemui Metrotvnews.com di kantornya, Komplek Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).

Perusahaan Aguan dan Ariesman memegang proyek reklamasi di teluk utara Jakarta. Mereka kini tengah terbelit masalah di Komisi Pemberantasan Korupsi. Ariesman telah ditetapkan sebagai tersangka suap kasus reklamasi. Sedangkan, Aguan telah dicegah berpergian ke luar negeri oleh Imigrasi atas permintaan KPK.

Soal tudingan adanya pembuatan proposal untuk pendanaan Teman Ahok dan sebagai upaya dukungan terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dalam pilkada 2017, Hasan membenarkannya. Hasan mengatakan proposal itu dibuat oleh bekas Managing director Cyrus Network Public Affair Andreas Bertoni. Namun, proposal itu belum diberikan kepada pengusaha.

"Sudah dibuat proposalnya sudah sampai ke saya, ke Sunny dan ada dua lagi. Tapi baru dalam batasan diteliti berapa kira-kira angkanya di seputaran kita. Tapi tidak jadi," jelas dia.

Sebelumnya beredar pemberitaan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyelidiki adanya aliran dana Rp30 miliar kepada Teman Ahok. Dalam penyelidikannya, tim dari lembaga antikorupsi telah meminta keterangan sejumlah orang, di antaranya Andreas.

Kepada KPK, Andreas mengatakan sering bertemu dengan Ahok bersama Hasan dan Sunny. Pertemuan ini untuk menggalang dukungan kepada Ahok dalam pilkada 2017.

Kemudian, Andreas mengaku diminta oleh Hasan untuk membuat Teman Ahok dan diserahkan ke Sunny. Proposal yang dibuat pada Desember 2014 itu dicantumkan biaya pengumpulan kartu tanda penduduk warga Jakarta sebesar Rp10,2 miliar, termasuk penyewaan 15 gerai Teman Ahok di mal dan 300 posko relawan.

Sementara biaya konsultan politik mencapai Rp14 miliar. Pada tahun 2015, baru terbentuklah Teman Ahok dengan sumbangan awal sebesar Rp700 juta dari konglomerat yang juga kolega dari Sunny.

Setalah itu, Andreas mengungkapkan, Teman Ahok menerima aliran dana dari pengembang reklamasi teluk utara Jakarta melalui Sunny dan Cyrus. Uang tersebut pun sebagian, menurut pengakuan Andreas telah diambil di kediaman Ariesman di Pantai Mutiara. Namun, Hasan membantahnya.

"Kalau memang ada ya buktiin. Kalau ngomong doang, saya juga bisa. Buktiin kalau memang ada," tegas Hasan.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya