Mengenal Ibu Kota Lebih Dekat lewat PRJ

21/6/2016 12:12
Mengenal Ibu Kota Lebih Dekat lewat PRJ
()

BERBEDA dengan perayaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di tahun-tahun sebelumnya, pada perayaan tahun ini, tidak ada stan penjualan makanan dan minuman di Anjungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menempati Hall C, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Untuk perayaan kali ini, Pemprov DKI memilih untuk menunjukkan konsep smart city kepada para pengunjung. Sebanyak 30 stan yang ada di sana lebih bersifat informatif, memberikan berbagai informasi tentang Ibu Kota kepada pengunjung.

Misalnya di stan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Dwi, salah satu stafnya, menjelaskan proses evakuasi saat terjadi kebakaran pada setiap pengunjung yang datang. "Banyak juga yang tidak tahu bahwa kami punya situs Jakartafire.net yang berisi berbagai informasi seputar penanganan kebakaran," ujarnya saat ditemui akhir pekan lalu.

Perusahaan penyedia layanan transportasi seperti moda raya terpadu (mass rapid transit/MRT) dan Trans-Jakarta. Untuk MRT, petugas yang berjaga akan senang hati menjelaskan rute yang akan dilalui MRT ketika proyeknya selesai dikerjakan. Ada juga informasi mengenai proses pembuatan terowongan yang sehari bisa menggali sepanjang 7 meter.

Untuk Trans-Jakarta, pengunjung akan dikenalkan dengan aplikasi Trafi yang memiliki fitur untuk melihat posisi terakhir bus Trans-Jakarta di setiap koridor secara daring. Aplikasi tersebut bisa digunakan di telepon seluler berbasis Ios dan Android.

Di tengah area, Pemprov DKI menempatkan miniatur Monumen Nasional (Monas) yang bisa dipakai sebagai latar belakang untuk berswafoto. Ada juga foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat hampir seukuran aslinya sehingga pengunjung bisa berfoto di sana.

Yang tidak kalah penting ialah stan Jakarta Smart City yang terletak di seberang miniatur Monas. Stan itu menyediakan komputer yang menampilkan situs Jakarta Smart City dengan tautan smartcity.jakarta.go.id.

"Rasanya seperti memasukkan seluruh stan ke ponsel. Semua ada dan lebih mudah mencari informasi karena penggunaannya juga sederhana, tidak rumit," kata Ray, warga Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Menurut Ray, sudah saatnya Jakarta mengikuti perkembangan zaman yang menuntut kecepatan dan melek teknologi. "Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta akan dicontoh kota lain. Tapi, Jakarta juga kota internasional, tidak boleh kalah pintar sama kota besar di negara lain," tandas Ray. (Beo/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya