Karyawan Perusahaan Bus AKAP Tolak Pindah ke Pulogebang

Putri Anisa Yuliani
13/6/2016 15:57
Karyawan Perusahaan Bus AKAP Tolak Pindah ke Pulogebang
(Terminal Pulogebang---ANTARA/Hafidz Mubarak A)

RENCANA pemindahan rute perusahaan otobus (PO) Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Terminal Rawamangun dan Terminal Pulo Gadung mendapat penolakan keras dari karyawan PO.

Rencananya Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) akan memindahkan rute bus yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Terminal Rawangun dan Terminal Pulo Gadung ke Terminal Pulogebang mulai pekan ini.

Penolakan ini pun disampaikan melalui aksi demonstrasi yang dilakukan 100 orang karyawan PO Pulo Gadung di Terminal Pulogebang. Massa bergerak menggunakan puluhan kendaraan roda dua dan dua unit bus AKAP.

Lusi, 50, salah satu karyawan PO Bus menegaskan pihaknya keberatan dengam pemindahan ini. Ia mengkhawatirkan berkurangnya jumlah penumpang karena akses menuju Terminal Pulogebang yang masih cukup sulit.

"Disana saja sudah sepi. Gimana kalau dipindahkam ke sini? Lihat saja terminalnya masih belum jadi," kata Lusi kepada Media Indonesia, Senin (13/6).

Ia pun berkeras agar pemindahan PO ke Terminal Pulogebang ditunda hingga tahun depan. Waktu tersebut bisa digunakan pemerintah untuk melengkapi fasilitas dan aksea jalan yang belum terpenuhi.

"Angkutan kota saja jarang yang mau kesini. Akses jalan masih kurang. Benerin dulu dong kalau mau mindahin. Jangan seenaknya usir-usir orang," tukasnya.

Selain khawatir menurunnya jumlah penumpang, Lusi pun khawatir akan terkena pemotongan karyawan jika PO tempatnya bekerja. Sebab, Dishubtrans menetapkan pembatasan karyawan PO yang boleh bekerja dalam satu hari yakni lima hingga tujuh orang per PO.

"Saya janda. Kalau nggak kerja mau makan apa? Pikirin juga dong kami," kata Lusi yang sudah menjadi karyawan PO sejak tahun 1990 silam.

Sementara ini, pihak pengelola Terminal Pulogebang sedang menggelar pertemuan dengan perwakilan karyawan PO untuk mencari jalan keluar.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya