Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Panitia Pelaksana (Organizing Committee/ OC) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni memborong tiket balap mobil listrik itu dari kocek pribadi hingga Rp1,2 miliar untuk dibagikan kepada 640 orang rekanan dan timnya yang sudah membantunya sejak 2013 silam.
"Saya mengatakan benar, saya beli tiket sekitar Rp 1,2 miliar. Kenapa? Saya punya tim aja, tim ini tim sendiri dari 2013 itu 640 orang. Bayangkan 640 orang, itu gue belikan semua (tiketnya)," kata Sahroni di Media Center Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat.
Baca juga: Anies Tinjau Sirkuit Formula E: Kita Berharap tidak Ada Kejutan-Kejutan
"Crazy Rich" Tanjung Priok itu mengaku ada sejumlah kategori tiket yang dibeli. Di antaranya, tiket Formula E kelas VVIP Royal Suite seharga Rp10 juta, kelas Grandstand seharga Rp750 ribu, dan kelas Circuit Festival seharga Rp250 ribu (belum termasuk pajak 15 persen). Jika ditotal, semua tiket yang dibelinya mencapai Rp 1,2 miliar.
Kendati tiket itu dibeli sendiri, menurut Sahroni, total tiket yang dijual oleh panitia pelaksana Formula E Jakarta tidak serta-merta bisa ludes diborong satu orang. Karena menurut Sahroni, jumlah tiket Formula E Jakarta yang dijual panitia lebih banyak dari yang dia beli sendiri.
"Kalau akhirnya dibilang ya wajar ludes, enggak sebanding (antara tiket yang saya beli dengan kuota tiket yang dijual). (Formula E) ini bukan acara kelurahan yang gue beli semuanya, terus langsung ludes. Ini adalah bagian kepedulian," ujar Sahroni.
Aksi membeli tiket sendiri sekitar Rp1,2 miliar adalah tanggung jawab pribadi, kata Sahroni, karena dia merasa menjadi bagian dari panitia pelaksana Formula E Jakarta dan juga warga negara Indonesia.
"Jadi nilai Rp 1,2 M adalah bagian dari ikut serta gue sebagai penanggung jawab, dan ikut serta membanggakan Indonesia," tutur Sahroni.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan tiket nonton balap mobil listrik Formula E di dalam sirkuit Ancol sudah habis terjual (sold out).
"Kami bersyukur penjualan tiket sudah tuntas, kita nanti di dalam sini ada sekitar 22.000 orang yang berada di dalam kawasan sirkuit," ujar Anies di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu kemarin. (Ant/OL-6)
Dikutip dalam situs resmi Formula E, Jakarta akan menggelar pertandingan mobil listrik ini pada 21 Juni 2025. Pertandingan di Jakarta pun akan menjadi ronde ke-13 di musim 11 ini.
PROJECT Director PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk Formula E Ivan Permana menyebutkan penyelenggaraan balapan listrik Formula E dipastikan mundur ke tahun depan.
Hajatan politik Pemilu dan Pilkada serentak yang digelar tahun depan secara beruntun tidak bisa menjadi dalih penyelenggaraan diundur ke beberapa tahun mendatang.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro I Gede Adi Adnyana membuka kemungkinan pergeseran jadwal Formula E yang semula diselenggarakan 8 Juni 2024.
ANGGOTA Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ismail, mengusulkan gelaran Formula E agar digelar pada akhir 2024.
Jakpro saat ini tengah melalui beberapa tahapan komunikasi dan koordinasi secara intensif bersama FEO terkait perubahan jadwal penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Balap Mobil Listrik Formula E
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved