Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MEMBENTUK koalisi besar bukan jaminan bagi partai politik memenangkan pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang. Sebaliknya, sebuah koalisi besar diyakini akan menguntungkan petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
Menurut Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto, simpati publik kepada Ahok justru akan meningkat jika Ahok berhadapan dengan sebuah kekuatan politik besar. Parpol seharusnya membagi kekuatan dan menghasilkan dua pasangan calon lain jika ingin menghadirkan pertempuran sengit di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Jangan head to head atau berhadapan langsung dengan Ahok. Kalau partai-partai cerdas, jangan hanya hasilkan satu pasangan calon untuk satu putaran. Minimal dua putaran agar suara bisa terpecah. Satu putaran justru untungkan Ahok karena dia seperti dikeroyok parpol. Simpati publik naik," kata Heri di Jakarta, Senin (6/6).
Saat ini PDI Perjuangan intensif mendekati sejumlah partai politik untuk menjalin koalisi. Selain Gerindra, PKS, PAN, dan PKB, dalam waktu dekat PDI-P juga akan melakukan pertemuan dengan Golkar dan Demokrat.
PDI Perjuangan dikabarkan akan membangun koalisi besar untuk menandingi Ahok pada pentas Pilgub 2017.
Koalisi di pilkada, menurut Heri, hanya sekadar tahapan yang harus dilalui parpol untuk mengusung pasangan calon. Terlepas dari itu, ketokohan pasangan calon yang diusung tetap menjadi kunci untuk memenangkan kontestasi. Hingga kini, parpol-parpol pun masih kesulitan menetapkan pasangan calon yang bakal diusung.
"Dukungan parpol yang besar itu tidak berkorelasi langsung dengan kemenangan dalam pilkada. Kalau bicara peluang menang, pilkada di Indonesia itu selalu bicara figur. Sejauh ini, memang masih Ahok yang paling kuat," kata dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved