Banjir Rob masih Ancam Kawasan Pantai Mutiara

Jes/Put/X-8
04/6/2016 09:47
Banjir Rob masih Ancam Kawasan Pantai Mutiara
(ANTARA/Reno Esnir)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta berencana hari ini memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir rob (air laut pasang) di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, semalam.

"Di tanggul yang jebol sepanjang 50 meter itu segera didirikan dinding turap (sheetpile) untuk menggantikan tanggul secara permanen," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, saat dihubungi semalam.

Jebolnya tanggul pada pukul 20.30 WIB, lanjutnya, disebabkan tingginya pasang air laut. Selain itu, tanah di bawah jembatan tergerus air laut. Akibat jebolnya tanggul, sebuah areal hunian mewah, Kompleks Regata, tergenang hingga setinggi 50 cm.

Namun, tambah Teguh, genang-an tidak sampai menjalar ke lingkungan kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Di sisi lain, saat dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Jakarta Utara Febriyana Tambunan mengatakan air meluap hingga di atas batas siaga 1. Pada saat tanggul jebol, ketinggian air mencapai di atas 240 meter.

"Tetapi tidak semua kawasan," kata Febriyana di lokasi banjir.

Di lokasi, lanjutnya, petugas Satpol PP, Tim SAR, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sudah bersiaga. Seluruh pompa yang ada dioperasikan guna menyedot air banjir untuk dialirkan ke laut dan sungai terdekat.

Peralatan pemadam kebakaran dan perahu karet pun disiagakan. Di samping itu, aliran listrik di seluruh jalan di Pantai Mutiara dipadamkan untuk menghindari korsleting.

Sementara itu, bus Trans-Jakarta dipersiapkan untuk membantu evakuasi warga. Menurut Humas PT Transportasi Jakarta Prasetia Budi, ada tiga unit bus Trans-Jakarta yang disiapkan untuk evakuasi warga. Selain itu, ada dua bus yang beroperasi di dua rute terdekat dari lokasi, yakni bus pengumpan Kopaja Trans-Jakarta rute Balai Kota DKI-Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Trans-Jakarta koridor 12 Tanjung Priok-Pluit.

"Bila sewaktu-waktu dibutuhkan, kami mengirimkan tiga bus bertipe tunggal ke sekitar waduk untuk masyarakat," ujarnya.

Namun, hingga berita ini diturunkan (tengah malam), belum ada warga Pantai Mutiara yang dievakuasi ke tempat pengungsian. "Evakuasi kami lakukan hanya bagi yang mau keluar dan masuk perumahan," tambah Febriyana. (Jes/Put/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya