Ada Sulap Harga di Minimarket

30/5/2016 10:56
Ada Sulap Harga di Minimarket
(ANTARA/Andika Wahyu)

TELITI sebelum membeli. Pesan itu rasanya kurang lengkap untuk situasi masa kini. Ungkapan paling tepa ialah teliti sebelum dan setelah membeli. Itulah yang dilakukan Andi, 27, warga Perumahan Puri Gading, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Ia kembali ke sebuah minimarket untuk mempertanyakan perbedaan harga di struk belanjaannya. Padahal, ia tinggal lima langkah lagi sampai di rumahnya.

"Tadi saya lihat harga saus sambal jenis ini Rp7.000, tapi kenapa di struk harganya jadi Rp8.500?" ungkap Andi, kemarin.

Andi mengaku terbiasa memastikan harga barang sebelum membeli, sebab ia akan mengetahui berapa uang yang akan dikeluarkan. Ia sangat teliti mengeluarkan uang karena pendapatannya tidak sebanding dengan kenaikan harga-harga saat ini.

Komplain kepada kasir minimarket, menurutnya, tidak menghasilkan jawaban yang memuaskan. Pertanyaannya mengenai perbedaan harga hanya dijawab kasir dengan ‘maaf’. Padahal, ia mengharapkan penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

"Sang kasir hanya bisa mengucapkan permohonan maaf dan mengembalikan uang saya sebesar Rp1.500. Bukan itu jawaban yang saya inginkan," ujar Andi.

Lantaran itu, ia menduga ada unsur kesengajaan yang merugikan konsumen. Jadi tidak mungkin jawabannya lupa memperbarui harga di etalase.

Pengalaman serupa juga dialami Mentari, 26, warga Puri Family Asri, Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Kejadian yang tidak mengenakkan itu terjadi saat dia membeli sebuah minyak wangi di minimarket di daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Di etalase, Mentari melihat harga minyak wangi Rp22.000 per botol. Ia membeli sebotol ditambah dengan belajaan lainnya. Sesampainya di rumah, ia mengecek struk belanjaan dan mendapati harga parfum tercetak Rp25.000. Mentari pun kembali ke minimarker tersebut dengan membawa struk belanjaan.

"Benar, ada perbedaan harga. Karyawan minimarketnya tak menjelaskan apa pun, cuma bilang ‘maaf’," kata dia. Mentari menyayangkan rendahnya kejujuran pihak minimarket.

ANS, staf kasir minimarket Perumahan Puri Family Asri mengaku tak mengetahui mengapa selisih harga bisa terjadi pada beberapa konsumen. Sebagai kasir, ia hanya bertugas menghitung harga belanjaan lewat scan barcode yang tertera pada produk. Kemungkinan staf lain tidak memperbarui harga di etalase juga bisa terjadi. (Gana Buana/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya