Narkoba Masuk Indonesia Mencapai Hitungan Ton

Akmal Fauzi
29/5/2016 05:30
Narkoba Masuk Indonesia Mencapai Hitungan Ton
()

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, menyebutkan jumlah narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang dise-lundupkan ke Indonesia sudah dalam ukuran ton.

BNN saat ini sedang berupa-ya mengungkap keberadaan narkoba yang jumlahnya luar biasa banyak itu. "Barang narkoba yang masuk jumlahnya sudah dalam ukuran ton. Itu hasil penelusuran. Yang jelas informasi didapatkan dari data intelijen yang kita terima," kata Budi, di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, jenis narkoba yang berasal dari luar negeri itu bermacam-macam. Beberapa di antaranya bahkan jenis baru. "Narkoba yang masuk dalam jumlah besar tersebut paling banyak adalah jenis sabu dan ekstasi. Semua produk dari luar negeri itu, termasuk sa-bu cair, yang terbanyak dari Tiongkok," kata Budi.

BNN, sambungnya, sudah membuat kerja sama dengan interpol di berbagai negara, di antaranya dengan Tiongkok, Taiwan, Rusia, dan Pakistan, guna menangkal masuknya barang haram tersebut ke Indonesia.

"Kalau di Tiongkok, pembuat prekursor (zat kimia pemula untuk bahan baku pembuatan narkotika) adalah home industry. Hal itu tidak dilarang dalam undang-undang negara tersebut. Dapat dijual kepada siapa saja dan ketika mulai dijual, pembelinya orang Indonesia dan itu diinformasikan ke kita," kata Budi.

Saat dihubungi di kesempatan berbeda, Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi menambahkan saat ini telah terjadi pergantian modus dalam pengiriman narkoba ke Indonesia. Narkoba tidak lagi dikemas dalam jumlah yang banyak, tapi dibagi-bagi hingga ukuran kecil.

"Para bandar tidak lagi menyelundupkan sekaligus dalam jumlah besar. Biasanya bandar mengirim narkoba dengan modus pecah," ujarnya. Modus pecah tersebut, sambung Slamet, misalnya, 100 kilogram sabu yang akan dikirim ke Indonesia dibagi menjadi lima, atau 20 kilogram setiap pengiriman.

Tujuannya, lanjut dia, ialah mempersulit petugas dalam mengungkap jaringan atau bandar besarnya.

Disimpan di helm
Di Samarinda, Kalimantan Timur, Satuan Resnarkoba Polresta Samarinda menangkap dua mahasiswa yang tengah mengedarkan sabu. Dari ta-ngan mereka, polisi menyita 1 kilogram sabu yang disembunyikan di dalam helm.

"Penangkapan dilakukan Jumat (27/5) saat mereka sedang mengendarai sepeda motor. Ini berdasarkan informasi dari masyarakat dan sedang kami kembangkan dengan penyelidikan," kata Kapolresta Samarinda, Kombes M Setyobudi Dwiputro, kemarin.

Polisi, sambungnya, sempat kesulitan mencari barang bukti sabu dari tangan mereka. Sepeda motor yang ditumpangi pun sempat digeledah. Namun, polisi tidak menemukan apa pun.

"Dan saat petugas memegang salah satu helm mereka, kok terasa berat sekali. Petugas pun membongkar helm itu dan didapati sabu seberat 1 kilogram. Memang ada banyak cara yang dilakukan pemain narkoba untuk mengelabui petugas," lanjut Setyobudi. Dari pemeriksaan sementara, polisi menduga mahasiswa berinisial He dan Ra itu hanya kurir narkoba. Mengenai asal sabu-sabu yang ditemukan tersebut, Setyobudi mengatakan pihaknya masih menyelidikinya. (SY/Ant/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya