Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PROYEK pembangunan jalan layang khusus bus Trans-Jakarta Koridor XIII dari Tendean hingga Ciledug kini telah mencapai 69%.
Namun, proyek jalan sepanjang 9,3 kilometer itu masih terkendala masalah pembebasan lahan dengan total luas 5.200 meter persegi.
"Pada beberapa titik, lahannya sempit dan proyek berimpit dengan ruko. Jadi, harus dibebaskan terlebih dahulu," ujar Kepala Bidang Simpang dan Jalan tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo.
Proyek pembangunan jalan layang yang telah berlangsung sejak Maret 2015 itu direncanakan bakal tuntas pada 15 Desember 2016.
Pembangunan yang melintasi sejumlah ruas jalan yang sempit membuat Dinas Bina Marga harus membebaskan sebagian lahan terlebih dahulu.
Heru mencontohkan Jalan Layang Kebayoran Lama.
Tiang-tiang penyangga jalan layang yang berbentuk hurut T berimpitan dengan bangunan rumah toko (ruko) berlantai tiga yang terletak di pinggir jalan.
Bahkan, ada pula tiang penyangga yang letaknya tepat di depan ruko, dengan jarak tak sampai 1 meter antara satu dan lainnya.
Posisi tiang yang begitu rapat dengan bangunan, kata Heru, disebabkan terbatasnya ketersediaan lahan di wilayah Pasar Kebayoran Lama.
Bagaimana tidak? Di lokasi itu juga terdapat jalan layang dari arah Ciledug yang melintasi perempatan menuju Kebayoran Baru.
Alhasil, jalan menuju Pasar Kebayoran Lama yang hanya memiliki lebar 5 meter harus berbagi dengan tiang pemancang Jalan Layang Ciledug-Tendean.
Dari 263 tiang penyangga yang dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhan jalan layang itu, tinggal 2 tiang yang belum bisa dibangun karena terkendala lahan itu.
"Pasalnya 2 tiang itu harus dibangun di lahan yang ada rukonya. Lahan itu yang rencananya akan dibeli untuk dibebaskan," terang Heru.
Saat ini, sambungnya, Badan Pertanahan Nasional (BPN) sedang menuntaskan peta bidang agar pembebasan tanah bisa direalisasikan segera.
Nantinya, Bina Marga akan menerapkan sistem harga apraisal untuk ganti rugi kepada pemilik tanah dan bangunan.
"Saya ingin secepatnya bisa dibebaskan karena proyek harus selesai Desember. Kalau lahan tersebut belum dibebaskan, ya kami tidak bisa bekerja," ujar Heru.
Proyek dengan anggaran Rp2,5 triliun itu akan menjadi jalan layang khusus Trans-Jakarta pertama di DKI Jakarta.
Cuma 18 menit
Berdasarkan uji coba yang dilakukan Media Indonesia, dibutuhkan waktu paling cepat 50 menit jika menggunakan jalur biasa untuk menempuh rute Tendean-Ciledug.
Uji coba di rute sejauh 10 kilometer itu dilakukan menggunakan kendaraan roda dua pada pukul 11.00 WIB dari pintu masuk jalan layang yang berada di depan stasiun televisi Trans TV (Tendean) hingga ujung jalan yang berada di depan Universitas Budi Luhur (Ciledug).
Laju kendaraan berulang kali tersendat karena bertemu dengan enam lampu merah di jalur itu.
Itu tak seberapa.
Kendaraan benar-benar berhenti lama saat berada di depan ITC Cipulir karena banyaknya angkutan umum yang mengetem dan parkiran motor yang mengambil badan jalan.
Sementara itu, jika jalan layang khusus bus Trans-Jakarta itu sudah bisa digunakan, waktu tempuh bus hanya 12 menit untuk rute Tendean-Ciledug.
Jika ditambah dengan waktu berhenti di tiap halte, normalnya 30 detik di tiap halte, total waktu tempuh perjalanan menjadi 18 menit dengan menyinggahi 12 halte.
"Tentu saja akan lebih cepat dengan menggunakan bus Trans-Jakarta. Jauh lebih cepat daripada mobil pribadi, bahkan sepeda motor sekali pun," tegas Heru. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved