Bertaruh Nyawa setelah Jembatan Tiada

DA/X-9
19/5/2016 08:00
Bertaruh Nyawa setelah Jembatan Tiada
(ANTARA/MUHAMMAD IQBAL)

JEMBATAN penyeberangan orang (JPO) di atas ruas Tol BSD Km 7+400 betul-betul vital bagi warga Kampung Poncol dan Kampung Sawah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Mereka bahkan sampai harus bertaruh nyawa untuk mobilitas setelah jembatan itu roboh dihantam truk bermuatan crane pada Minggu (15/5) malam.

Sejak jembatan tersebut tiada, nyawa seakan kurang berharga. Agar waktu tempuh untuk melintas lebih singkat, warga nekat memotong dan menyeberangi ruas tol.

Kemarin siang, Rudi, 44, warga Kampung Sawah, sejenak berpaku di tepi ruas tol.

Matanya awas memperhatikan kendaraan yang melaju kencang dari arah BSD menuju Jakarta.

Ketika jalanan sedikit lengang, pedagang kelontong itu berlari membelah jalan selebar hampir 50 meter tersebut.

Bisa dibayangkan, betapa terkejutnya pengendara menyaksikan ada orang menyeberang tol.

Sukses melewati satu lajur, laju lari pria bertubuh kurus itu tertahan di pemisah jalan.

Seperti semula, ia kembali mencermati mobil yang melaju.

Kali ini ia beberapa kali melangkah mundur saat hendak maju.

Gerak tubuhnya menunjukkan keraguan, tapi Rudi lantas memutuskan berlari dibarengi teriakan klakson kendaraan.

"Capek, Mas, kalau harus muter. Sudah biasa lewat sini. Hati-hati aja nyeberangnya," tutur Rudi dengan napas ngos-ngosan begitu sampai di seberang jalan.

"Saya kalau ke rumah adik bawa motor sebelum jembatan roboh. Sekarang daripada harus muter sama kena macet, mendingan jalan kaki nyeberang aja," imbuhnya.

Sama seperti Rudi, Ami, 28, juga memilih menantang maut untuk menjemput anaknya yang duduk di bangku sekolah taman kanak-kanak.

Hanya saja, untuk kembali ke rumah, ia berlaku bijak dengan berputar melewati jalan umum demi keselamatan sang buah hati.

Rudi, Ami, dan warga lainnya berharap JPO yang roboh segera dibangun kembali.

Bagi mereka, keberadaan jembatan itu sangat penting, apalagi banyak pelajar yang harus membelah tol untuk menuju sekolah mereka masing-masing.

Kapolres Kota Tangerang Selatan AKB Ayi Supardan mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan nekat.

Ia mengingatkan, lebih baik jalan memutar meski dengan jarak sekitar 3 km ketimbang mengambil jalan pintas, tetapi mempertaruhkan nyawa.

Kapolres juga meminta pembangunan JPO dipercepat.

Menurut pengelola Tol BSD, setidaknya butuh waktu 2 bulan untuk membangun kembali JPO tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya