Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DENGAN dihapusnya kebijakan pembatasan tiga orang penumpang untuk setiap mobil pribadi yang lewat di jalan protokol atau 3 in 1, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap para pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke transportasi publik.
Namun, kenyataannya, para pengguna kendaraan pribadi masih enggan beralih karena keberadaan transportasi umum dinilai masih belum memadai.
Pada jam berangkat kerja pukul 07.00 WIB hingga 10.00, pengguna layanan bus rata-rata merupakan pekerja kantoran di sepanjang kawasan Thamrin dan Sudirman.
Luciana Irawati, 28, misalnya.
Pekerja swasta di kawasan Sudirman itu masih memilih bermacet ria ketimbang naik angkutan umum.
Pekerjaannya yang menuntut mobilitas tinggi menjadi alasan untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi.
"Kalau pakai transportasi umum waktu tempuhnya lebih lama dan tidak praktis," ujarnya.
Keengganan serupa juga diungkapkan Satrio Dwiputra, 31.
Menurutnya, menggunakan transportasi umum pun tidak memberikan jaminan bahwa akan terhindar dari kemacetan sehingga ia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
"Lagipula, transportasi publik di Jakarta itu bikin enggak nyaman karena harus siap berdesak-desakan. Kalau fasilitasnya oke sih saya juga mau beralih," tuturnya.
Sementara itu, 10 bus gratis yang disiapkan Pemprov DKI dan PT Trans Jakarta dimanfaatkan warga yang biasa naik kendaraan umum.
Bus gratis yang melayani rute Monas hingga Bundaran Senayan melalui Jalan Thamrin dan Sudirman itu beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 22.00.
Jalur yang dilalui ialah jalur lambat sehingga para pengguna tidak harus menunggu di halte Trans-Jakarta.
Tina Sukmawardani, 58, salah satunya.
Ia berangkat dari rumahnya di kawasan Kemayoran menggunakan kereta rel listrik (KRL) commuter line menuju Stasiun Sudirman.
Ia lalu menyambung perjalanannya dengan bus gratis untuk sampai di kantornya di Gedung Senayan City.
Biasanya Tina berangkat dengan Trans-Jakarta.
"Kalau pakai bus gratis turunnya bisa pas di Bundaran Senayan. Jadi, jalan ke kantor saya di Gedung Senayan City enggak terlalu jauh," ujarnya.
Warga Jakarta lainnya, Eis Susiani, 46, memilih naik bus gratis itu dari Bundaran Senayan menuju rumah saudaranya di kawasan Monas.
"Lumayan kan gratis. Saya dari Kebayoran Baru naik Kopaja 102. Turun di sini langsung nyambung bus gratis. Enggak harus jalan jauh ke halte. Dan kalau jam 9.00 ke atas busnya sepi," kata Eis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved