Semua Pihak Bekerja Sama Atur Lalu Lintas

Putri Anisa Yuliani
16/5/2016 06:05
Semua Pihak Bekerja Sama Atur Lalu Lintas
(MI/ARYA MANGGALA)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta resmi menghapus kebijakan pembatasan tiga orang penumpang untuk setiap mobil pribadi yang lewat di jalan protokol atau 3 in 1 mulai hari ini.

Penghapusan dilakukan permanen setelah dilakukan uji coba sejak 5 April hingga 13 Mei.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan hanya masalah waktu hingga masyarakat bisa mengatur cara berkendara.

Dengan bantuan berbagai aplikasi lalu lintas saat ini, masyarakat sudah bisa memilih cara berkendara pada saat jam sibuk.

"Sekarang masyarakat sudah mulai terbiasa, makanya distribusi kendaraan mulai rata. Tapi kami ingin ke depannya masyarakat melihat. Kalau macet di mana-mana ya mending naik bus saja. Kita harus tambah bus," kata Ahok, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Andri Yansyah, mengatakan saat proses uji coba, memang ditemui pertambahan kemacetan di jalan protokol.

Namun, hal itu terjadi karena perpindahan kendaraan dari jalur alternatif yang menjadi lancar ketika 3 in 1 tidak diberlakukan.

"Ada atau tidak ada 3 in 1 tetap macet kok. Setelah sebulan uji coba, warga mulai tahu formulanya harus lewat jalan mana nih yang enggak macet," kata Andri.

Jika dilihat dari tingkat pertambahan waktu tempuh sebelum dan sesudah diberlakukannya uji coba penghapusan 3 in 1, terjadi kenaikan waktu tempuh sebesar 474% pada pukul 15.00 WIB dan berkurang menjadi 349% pada pukul 17.00.

Dalam angka menit, jumlah pertambahan waktu tempuh rata-rata mencapai 20 menit hingga 25 menit per kendaraan.

Selain itu, juga terjadi pertambahan jumlah penumpang bus Trans-Jakarta di Koridor 1 (Blok M-Kota) yang bersinggungan dengan ruas jalan 3 in 1.

Jika sebelumnya penumpang Trans-Jakarta mencapai 61.959 orang per hari, saat uji coba, terjadi peningkatan hingga 66.359 orang per hari.

Selain di Koridor 1, Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) yang juga bersinggungan mengalami pertambahan penumpang.

Jika sebelum uji coba penumpang sebanyak 35.595 orang per hari, saat uji coba jumlah penumpang naik rata-rata 40.492 orang per hari.

Antisipasi

Untuk mengatasi kemacetan yang diperkirakan bertambah saat penghapusan permanen hari ini, Andri mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk rencana rekayasa lalu lintas.

Ada beberapa poin rekayasa yang bisa dilakukan, baik oleh Dishubtrans, Polda Metro Jaya, maupun pengelola tol dalam kota, yakni PT Jasa Marga.

"Dalam rekayasa itu, ada beberapa cara seperti mengalihkan lalu lintas. Jika sudah padat mulai dialihkan ke jalan lain," kata Andri.

Cara kedua ialah mengatur lampu lalu lintas.

Saat terjadi kepadatan di satu ruas jalan, lampu merah dari jalan menuju arah jalan yang padat itu akan dinyalakan lebih lama untuk mengurangi antrean kendaraan.

Sebaliknya, jika ada ruas jalan yang kosong, lampu hijau menuju jalan itu akan diperpanjang.

Langkah rekayasa lainnya ialah mengatur buka tutup pintu tol dalam kota.

Untuk melaksanakan hal itu, Andri mengaku sudah bekerja sama dengan PT Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).

Sementara itu, pemasangan pembatas jalan atau separator pun ditingkatkan di jalur Trans-Jakarta.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan sterilisasi jalur bus itu sehingga jarak waktu tunggu antarbus semakin singkat.

Armada bus pun akan ditambah. (J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya