Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kasus Covid-19 Melonjak, Pengusaha Peti Mati Kesulitan Bahan Baku

Selamat Saragih
09/7/2021 13:56
Kasus Covid-19 Melonjak, Pengusaha Peti Mati Kesulitan Bahan Baku
Petugas pemakaman membawa peti jenazah korban Covid-19 untuk dikuburkan di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

KEPALA Sudin Pemakaman dan Hutan Kota Jakarta Utara, Elly Sugestianingsih, mengatakan, lonjakan jumlah jenazah pasien Covid-19 terjadi pada Rabu (7/7).

Sebanyak 200 jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di TPU Rorotan pada Rabu (7/7). Angka ini merupakan jumlah jenazah terbanyak yang dimakamkan di fasilitas tersebut sejak dibuka pada Maret 2021.

"Berdasarkan prosedur ketetapan yang ada, jenazah pasien Covid-19 wajib dimasukkan ke dalam peti mati sebelum dimakamkan," ujar Elly di Jakarta, Jumat (9/7).

Di sisi lain, semakin bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia, maka kebutuhan peti mati pun turut meningkat.  

Dengan adanya lonjakan jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 akhir-akhir ini, para pengusaha peti mati pun mulai kesulitan menemukan bahan baku. Begitu juga harganya ikut naik dari biasanya.

Permintaan peti mati meningkat, sedangkan ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harganya juga meningkat tajam.

"Sebelum lonjakan kasus Covid-19, kami biasanya membuat 10 peti per hari. Kini angkanya meningkat hingga 30 per hari, dan itu membuat kami kewalahan," kata Olaskar Purba, salah seorang pengusaha peti mati di wilayah Jakarta Utara.

"Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan peti juga mulai sulit didapat. Sementara harga kayu lapis juga naik," ujar Olaskar.

Dia mengingatkan warga untuk mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes) karena lonjakan Covid-19 yang memakan semakin banyak korban jiwa nyata adanya. (Ssr/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya