Operator lanjutkan Operasi APTB

Putri Anisa Yuliani
21/4/2016 16:27
Operator lanjutkan Operasi APTB
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

MANAJER Operasional PT Bianglala Metropolitan (BMP) Jembar Waluyo menegaskan pihaknya akan tetap mengoperasikan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) meskipun trayeknya berhimpitan dengan bus Trans Jabodetabek.

Ketika dihubungi Media Indonesia Kamis (21/4), Jembar menyatakan ia tidak takut dengan kehadirsn bus yang armadanya merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan tersebut.

"Akan terus berlanjut kok APTB. Rutenya memang berhimpitan, ada pula yang sama. Tapi kami akan tetap beroperasi," kata Jembar.

BMP hanya mengoperasikan APTB di satu rute yakni Ciputat-Kota yang rutenya berhimpitan dnegan Trans Jabodetabek jurusan Ciputat-Blok M. Jembar menilai pengoperasian APTB masih akan terus dilaksanakanoleh operator lainnya sembari menunggu kepastian kerja sama operasi dengan PT Trans Jakarta.

Sebab, hingga saat ini, pihaknya masoh belum mendapat kepastian mengenai kerja sama dengan kontrak pembayaran bus Rupiah perkilometer.

Dalam mengoperasikan APTB sekarang pun, Jembar menilai ada penurunan keuntungan karena syarat yang dikenakan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta kepada APTB agar bisa terus beroperasi. Syaratnya yang membuat penurunan keuntungan tersebut adalah tidak diperbolehkannya APTB memungut tarif bagi penumpang yang naik dan turun di dalam halte Trans Jakarta.

Aturan itu berlaku pada awal bulan lalu dan mulai terasa dampaknya pada sebulan setelah diberlakukan.

"Rugi sih tidak ya. Tapi kita rasakan ada penurunan keuntungan. Tapi belum tahu berapa karena evaluasi besarnya belum," terang Jembar.

Jembar pun menegaskan pihaknya menunggu pembahasan lebib lanjut dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dukungan terhadap kebijakan Pemprov akan diberikan selama bisa menampung semua aspirasi operator. Pihaknya juga sudah menurunkan tarif APTB sesuai dengan instruksi Organda DKI dan Dishubtrans.

"Pada dasarnya kami dukung kok asalkan saling menguntungkan. Tarif diturunkan pun kami laksanakan. Tarif Ciputat-Kota dari Rp10.000 kami turunkan jadi Rp9.500," terangnya.

Ditemui terpisah, Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono menyatakan pihaknya akan mengundang operator APTB untuk mendiskusikan kelanjutan nasib angkutan tersebut. Sebab, ia masih mempelajari sistem pengelolaan APTB. Ia berharap dalam pembahasan dengan para operator nantinya akanmenemukan skema kerja sama paling baik dan saling menguntungkan.

"Kita akan panggil dulu ya. Nanti kita bahas bersama-sama baiknya seperti apa. Karena saya sama sekali belum tahu mereka pengelolaannya seperti apa," kata Budi di Balai Kota.

Namun demikian, Budi tak akan menunggu para operator APTB untuk bergabung terlebih dahulu untuk mengoperasikan bus hibah dari Kemenhub. Ia menyatakan total 600 unit bus hibah tersebut sudah siap beroperasi di daerah mitra Bodetabek. Rencananya PT TransJakarta akan menempatkan 20 unit bus di setiap titik daerah.

Bahkan, lanjut Budi, TransJakarta sudah merencanakan untuk segera mengoperasikan Koridor 14 rute Manggarai-Depok meskipun belum tersedia infrastruktur berupa halte dan jalur khusus. Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai upaya agar kerja sama dengan Pemerintah Kota Depok bisa dipercepat.

"Masyarakat di Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok sudab antusias sekali. Kami bahkan ingin segera jalankan rute Depok. Kami akan paksakan supaya bisa cepat," ujar Budi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya