Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jadi RS Rujukan Covid, RS Ukrida Sediakan 240 Tempat Tidur

Putri Anisa Yuliani
12/1/2021 11:13
Jadi RS Rujukan Covid, RS Ukrida Sediakan 240 Tempat Tidur
Ilustrasi rumah sakit rujukan covid-19(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

RUMAH Sakit Ukrida resmi menjadi salah satu RS rujukan covid-19. Peresmian itu dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin (11/1) melalui video konferensi.

RS Ukrida menjadi satu dari tiga RS rujukan covid-19 yang baru ditunjuk oleh Pemprov DKI. Dua RS rujukan covid-19 lainnya yakni RS Antam Medika dan RS Harapan Jayakarta. Keduanya berlokasi di Jakarta Timur.

Budi mengatakan RS Ukrida telah siap beroperasi sebagai RS rujukan covid-19 dengan kapasitas 240 tempat tidur. Rinciannya, 37 tempat tidur ICU dan 203 tempat tidur kamar isolasi yang dilengkapi dengan ventilator, high flow nasal cannula, dan ruangan bertekanan negatif.

"Selain itu, kelengkapan fasilitas penanganan covid-19 di RS Ukrida juga ditunjang dengan alat kedokteran yang canggih, seperti mesin HD, Cath Lab, Radiologi Konvensional, dan CT-Scan," kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (11/1).

Baca juga: DKI Tetapkan RS Ukrida jadi Rujukan Tangani Pasien Covid-19

Pada 1 Januari 2021, telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PBM IHC dan RS Ukrida. Dirut PBM IHC Fathema Djan Rachmat mengatakan, operasional rumah sakit tersebut berada di bawah pengelolaan pihaknya, seperti mobilisasi sumber daya manusia dan peralatan, serta sistem secara terencana, cepat dan masif menjadi keunikan proses kerja sama tersebut.

"Secara pengelolaan RS, kerja sama operasional antara Holding RS BUMN dan RS Swasta memiliki banyak manfaat, antara lain adanya kemudahan dalam pengadaan alat kesehatan, BMHP dan fasilitas penunjang medis, adanya peningkatan mutu dan standar pelayanan, transfer of knowledge serta up skill tenaga medis, tim, dan sinergi pasar berupa rujukan pelayanan kesehatan pasien covid-19” pungkas Fathema.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya