Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBAGAI bentuk kepedulian terhadap tenaga medis dan paramedis, perusahaan distributor baja PT Gunung Inti Sempurna (GIS), memberikan bantuan 900 set alat pelindung diri (APD). Bantuan diberikan kepada tiga Puskesmas, yaitu Puskesmas Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Puskesmas Kedaung, Kecamatan Sawangan, Depok, dan Puskesmas Kopo, Kabupaten Serang.
“Tenaga medis dan paramedis merupakan garda terdepan dalam upaya memutus rantai pandemi Covid-19. Dalam melaksanakan tugas, mereka harus selalu dilindungi APD. Itu sebabnya, kami memberi bantuan APD baju hazmat kepada tiga Puskesmas di Depok, Bekasi, dan Serang,” kata Liwa Supriyanti Direktur Gunung Inti Sempurna dalam keterangannya kepada media,Jumat (11/12/2020).
Melalui bantuan tersebut, Liwa berharap, tenaga medis bisa terlindungi dari kemungkinan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan demikian, mereka tetap optimal dalam melaksanakan tugas yang memiliki risiko sangat tinggi tersebut.
“Dengan demikian, diharapkan pula bisa membantu mempercepat pemutusan rantai pandemi Covid-19,” kata Liwa.
Liwa menambahkan, agar bantuan yang diberikan tepat sasaran, Gunung Inti Sempurna bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) JARAK, yang selama ini memang concern terhadap kaum marjinal, termasuk kesehatan. “JARAK yang mengerti kondisi di lapangan, sehingga tahu persis Puskesmas mana yang sangat membutuhkan APD,” lanjutnya.
Seusai menerima bantuan, Ketua Koordinator Tim Covid-19 Puskesmas Ciketing Udik, dr. Avissa Mada Vasthi mengatakan, bahwa pemberian APD berupa baju hazmat, sangat penting bagi Puskesmas Ciketing Udik.
"Untuk menjaga diri dan mencegah penularan. Selain itu, juga untuk memperlancar pelayanan kepada masyarakat, terutama saat melaksanakan Rapid Test dan Swab, karena kami wajib memakai APD lengkap," kata Avissa.
Kebutuhan baju hazmat di Puskesmas Ciketing Udik, lanjut Avissa, juga cukup besar. Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam Tim Covid-19 juga banyak, sekitar 15 orang. Artinya, ketika pada hari tersebut harus melayani tes Swab, maka seluruh anggota tim harus memakai APD lengkap, termasuk baju hazmat. "Dan APD kan harus sekali pakai, disposable, tidak bisa didaur ulang. Setelah pakai harus dibuang," lanjutnya.
Makanya, lanjut Avissa, pemberian bantuan APD dari PT Gunung Inti Sempurna sangat berarti. "Dan saya harap bisa menjadi benchmark bagi perusahaan lain, agar mereka juga aware kepada tenaga kesehatan," tutup Avissa.
Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Kedaung, Sawangan, Ayu Nuki Wahyuni, juga menyampaikan apresiasi kepada PT GIS, atas bantuan APD berupa baju hazmat." Tanpa APD, kami tidak bisa memberi pelayanan kepada masyarakat. Setiap hari, kami membutuhkan setidaknya 8 baju hazmat," lanjut Ayu.
Pentingnya baju hazmat, karena dalam beberapa pelayanan, memang mewajibkan pemakaian APD tersebut. Apalagi Puskesmas Kedaung tidak hanya memberikan pelayanan terkait pemeriksaan Swab dan Rapid Test, namun juga persalinan (partus) dan juga kunjungan ke rumah warga untuk melakukan tracing terkait pandemi Covid-19. "Semua kegiatan pelayanan kesehatan tersebut membutuhkan baju hazmat. Makanya pemberian bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami," pungkas Ayu. (OL-13)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved