Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BELUM habis permasalahan pedagang kaki lima (PKL) atau pengamen di kegiatan car free day (CFD), kini aksi kriminal menjadi masalah baru yang harus segera dibereskan saat CFD digelar saban Minggu di ruas Jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta.
Dalam beberapa pekan terakhir, aksi kriminal seperti pencopetan atau pemerasan kerap terjadi saat pergelaran hari bebas kendaraan itu.
Seperti kemarin, polisi menangkapi lima anak berusia belasan tahun yang sering memeras pengunjung CFD.
Dalam beraksi, mereka menggunakan senjata tajam untuk menakut-nakuti pengunjung.
Saat ditangkap, mereka tengah memeras sekelompok anak seusia mereka di Jalan MH Thamrin, persisnya di depan Hotel Pullman.
Sebilah celurit mereka gunakan untuk membuat takut korban.
Aksi kejar-kejaran petugas dengan para pemeras cilik itu tak terelakkan.
Saat ditangkap, anak-anak itu pun menangis di hadapan polisi.
"Sudah ada dua kejadian pemerasan yang masuk laporan kami hingga pagi ini," kata Kepala Pos Polisi (Pospol) Bundaran HI, Ipda Trisula.
Ia menerangkan aksi pemerasan yang dilakukan anak berusia belasan tahun itu bukan pertama kalinya.
Aksi itu hampir terjadi saat kegiatan CFD.
Keberadaan anak berusia tanggung, baik laki-laki maupun perempuan itu terlihat di beberapa titik di area CFD, seperti di depan Grand Indonesia serta jembatan penyeberangan Bundaran HI dan Jalan H Agus Salim.
Mereka biasa berkumpul sekitar lima sampai 10 orang.
Aktivitas mereka hanya duduk-duduk, merokok sembari mengamati para pengunjung CFD.
Begitu sudah mendapat mangsa, secara berkelompok mereka mendekati korban.
"Mereka memilih korban yang seusia mereka. Mereka pun memalak korban, mulai dari minta uang hingga telepon seluler milik korban," terang Trisula.
Yeni, 31, salah seorang pengunjung CFD, mengaku risih dengan keberadaan anak-anak itu di CFD.
Dia melihat masih belum ada upaya maksimal dari aparat keamanan untuk menertibkannya.
"Hampir setiap Minggu, saya bersama keluarga selalu ke CFD. Saya sering lihat anak-anak yang beraktivitas tak lazim itu. Mereka nongkrong sambil merokok dan memalak anak-anak juga," ujarnya.
Ia berharap aparat terkait serius menata kawasan CFD dari aksi kriminalitas agar para pengunjung merasa nyaman.
Menanggapi hal itu, Ipda Trisula mengatakan setiap CFD, pihaknya selalu menerjunkan 100 personel gabungan yang disebar di beberapa titik.
"Kami menyebar teman-teman yang patroli dengan pakaian preman untuk antisipasi. Jumlahnya sekitar 100 personel gabungan," jelasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved