Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BELUM habis permasalahan pedagang kaki lima (PKL), pengamen hingga kampanye bernuansa politis, kini aksi kriminal menjadi pekerjaan yang harus dibereskan di kegiatan car free day (CFD) sepanjang jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta.
Aksi kriminal seperti pencopetan dan pemerasan kerap terjadi saat pegelaran hari bebas kendaraan setiap Minggu itu. Mirisnya, aksi itu dilakukan oleh anak berusia tanggung. Bahkan, senjata tajam kerap digunakan untuk melancarkan aksinya.
Seperti yang terjadi pada Minggu (27/3) pagi, lima anak berusia belasan tahun diamankan polisi lantaran memeras pengunjung CFD di Jalan MH Thamrin tepatnya di depan Hotel Pullman.
Lima anak itu memeras menggunakan sebilah celurit berukuran kecil. Korbannya, mereka yang juga anak berusia tanggung. Aksi kejar-kejaran hingga pemukulan pun sempat terjadi.
Bahkan, sebelum aksi itu, ada laporan lainnya yang mengaku diperas oleh pengamen berusia belasan tahun juga.
"Sudah ada dua kejadian pemerasan yang masuk laporan kami hingga pagi ini," kata Kepala Pos Polisi (Pospol) Bundaran HI, Ipda Trisula.
Dirinya pun mengaku aksi pemerasan yang dilakukan anak berusia belasan tahun itu bukan pertama kalinya. Aksi itu hampir terjadi saat kegiatan CFD berlangsung.
Keberadaan anak berusia tanggung baik laki-laki maupun perempuan itu memang terlihat di beberapa titik di area CFD seperti di depan Grand Indonesia, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Bundaran HI dan Jalan H Agus Salim. Mereka biasa berkumpul sekitar 5 hingga 10 orang.
Mereka biasa duduk sembari memainkan gitar dan menghisap rokok. Tak jarang, setiap pengunjung seusia mereka melintas, mereka kerap mengejek hingga memalaknya.
"Tentu kami risih yah dengan aksi palak (peras) seperti itu. Apalagi anak-anak seperti mereka merokok di CFD. Tentu kami terganggu," ujar Yeni, 31, seorang pengunjung CFD.
Menurutnya, pemerintah harus serius menata kawasan CFD dari aksi kriminalitas agar para pengunjung merasa nyaman. "Adanya PKL dan pengamen saja kami risih, ini ditambah copet, pemerasan tentu ini harus dibersekan," ujar warga Matraman, Jakarta Timur itu.
Menanggapi hal itu, Ipda Trisula mengatakan, polisi telah melakukan upaya untuk mencegah aksi pencopetan maupun pemerasan dengan menerjunkan 100 personel gabungan yang disebar di beberapa titik di area CFD.
"Kami menyebar teman-teman yang patroli dengan pakaian preman untuk antisipasi. Sekitar 100 personel gabungan dari Brimob, Reserse dan Sabhara," jelasnya
Dirinya pun menghimbau kepada pengunjung CFD untuk waspada menjaga barang berharga untuk mengantisipasi aksi pencopetan dan pemerasan terjadi.
"Kami himbau ke pengunjung, yang bawa tas agar tidak diletakan atau dipakai ke belakang (badan), tapi di taruh di depan. Segera lapor jika ada aksi-aksi tersebut," tegasnya (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved