Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jengkel karena masih ada warga Jakarta yang membandel dengan memelihara unggas di wilayah permukiman.
Ahok pun memerintahkan aparatnya untuk memusnahkan unggas milik warga itu guna mencegah penyebaran virus flu burung (H5N1) di masyarakat.
"Saya bilang musnahkan semua, tak ada ganti-ganti rugi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Hal itu disampaikannya menanggapi temuan puluhan ayam dan entok yang mati mendadak di Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Minggu (20/3).
Ahok mengingatkan, Peraturan Daerah No 4/2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas masih berlaku hingga saat ini.
Aturan itu melarang warga memelihara unggas di wilayah permukiman.
Perda itu hanya memboleh-kan penampungan dan pemotongan unggas di rumah potong ayam (RPA) yang disiapkan pemerintah.
Namun, Ahok mengakui jumlah RPA saat ini terbatas, hanya 14 unit untuk melayani kebutuhan daging unggas warga Jakarta.
Hal itu yang mendorong warga memelihara sendiri unggas di wilayah permukiman karena tingginya permintaan.
"Jumlah RPA harus maksimal dalam memfasilitasi pedagang. Kendalanya saat ini, RPA di Jakarta hanya tersedia 14 unit, sementara kebutuhannya ialah sekitar 21 unit," terangnya.
Ahok pun meminta Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta segera mengajukan proposal untuk membangun tambahan RPA di berbagai wilayah Ibu Kota.
Segera melapor
Untuk menghindari penyebaran virus flu burung di wilayah Cilandak Barat, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan pihaknya sudah menerjunkan petugas kesehatan untuk memantau kondisi warga di permukiman itu dalam 14 hari ke depan.
Pemantauan itu dilakukan untuk mengecek ada tidaknya penularan flu burung dari unggas ke manusia.
"Pemantauan diutamakan terhadap warga yang bermukim dengan radius 25 meter dari lokasi hewan unggas dengan kasus flu burung itu di-temukan," jelasnya.
Puskesmas terdekat pun, sambungnya, sudah diinstruksikan agar siaga untuk menangani jika ada warga yang menunjukkan tanda-tanda tertular virus flu burung.
"Virus ini kuat sekali. Kemungkinan selamat setelah dinyatakan positif itu kecil. Jadi kalau sudah ada tanda-tandanya, warga sudah kami minta segera melapor untuk ditangani. Kita masih bisa menangani selama masih dalam tahap suspect," tuturnya.
Terakhir, kasus flu burung yang merenggut nyawa terjadi pada 2014 di Cakung, Jakarta Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved