Terowongan MRT Tahap I Tinggal 50%

DA/J-3
18/3/2016 13:03
Terowongan MRT Tahap I Tinggal 50%
(MI/ADAM DWI)

PENGEBORAN terowongan bawah tanah moda raya terpadu (mass rapid transit/MRT) Jakarta tahap I fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, terus dikebut. Pengerjaan dilakukan berbarengan di dua titik terpisah demi mengejar target selesai April 2016.

Saat ini, progres pengeboran dengan menggunakan tunnel boring machine (TBM) Antareja I sudah mencapai panjang 300 m dari yang ditargetkan 630 m, yaitu dari titik Stasiun Senayan menuju Istora. Ditargetkan sebelumnya, mesin bor menembus Stasiun Istora pada April 2016. Namun, TBM Antareja II akhir bulan ini siap memulai pengeboran dari Stasiun Senayan.

"Bor raksasa yang didatangkan dari Jepang itu akan terus mengebor terowongan bawah tanah sepanjang hampir 5,9 kilometer, dari titik Patung Pemuda Senayan sampai dengan Bundaran HI dengan melewati enam stasiun bawah tanah, yaitu Senayan, Istora, Bendung-an Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI," terang Presiden Direktur Shimizu Corporation MRT Jakarta, Osaka Kazuya, di Stasiun MRT Senayan, kemarin.

Pengeboran dikerjakan sejak Agustus 2015 menggunakan Antareja I. Desain MRT, jelas Osaka, ada dua lintasan kereta yang masing-masing dimanfaatkan untuk arah berbeda. Untuk itu, dibuat dua terowongan yang berdampingan, sehingga pengeboran mampu bekerja 10 m dalam sehari.

Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Naoki Ando, menambahkan, pembangunan MRT Jakarta tahap I menggunakan bantuan pembangunan dari pemerintah Jepang senilai 123 miliar yen atau setara dengan US$1 miliar. Proyek MRT tahap I fase 1 ditargetkan beroperasi secara komersial pada Februari 2019. (DA/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya