Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
NAHAS nian kematian lima orang warga Kampung Ciemas, Desa Banyuasih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Satu per satu, mereka meregang nyawa dalam sumur galian tambang emas. Mereka diduga menghirup gas beracun yang ada di dalam lubang sumur.
Mereka, ungkap Kasubag Humas Polres Bogor, AK Ita Puspita Lena, di Cibinong, kemarin, merupakan penambang ilegal atau biasa disebut Peti (penambang tanpa ijin) emas di wilayah Pongkor. Warga sekitar menyebutnya dengan gurandil.
"Evakuasi terhadap lima gurandil berhasil dilakukan sore kemarin, dan langsung dimakamkan malam itu juga," jelas Ita.
Tiga dari lima korban merupakan bapak, anak, dan menantu. Dua korban lainnya masih kerabat, yakni Ata Sumitra bin Sarnan, Firman Kurniawan, Sandi Irwansyah, Sarmadi, dan Maman. Mereka ialah warga Kampung Ciemas RT 4/RW 1, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg.
Peristiwa berawal saat Ata Sumitra bin Sarnan pergi berpamitan kepada keluarganya untuk mengambil peralatan bekas menggali sumur yang tertinggal pada Selasa (15/3). Ia berangkat pukul 06.00 WIB. Hingga pukul 09.00 WIB, ia tidak kunjung kembali. Lalu, anak Ata bernama Firman Kurniawan dan menantunya Sandi Irwansyah mengecek keberadaan Ata, disusul pula oleh istri Ata, yakni Nia Ernawati.
"Sampai di lokasi sumur, Firman dan Sandi masuk ke dalam sumur galian untuk mengecek Ata, tetapi setelah menunggu beberapa lama, keduanya tidak muncul-muncul," kata Ita.
Melihat keduanya tidak juga kembali dari sumur galian, Nia lari meminta bantuan warga dan tetangganya. Tiga orang tetangganya datang membantu, Oman, Masmadi, dan Sarmadi. Ditemani Nia, mereka berempat kembali menuju sumur tempat suami, anak dan menantunya masuk. Sampai di lokasi, Sarmadi memaksa turun ke sumur dan setelah ditunggu beberapa saat juga tidak kembali.
"Kemudian Maman bermaksud mengecek ke dalam sumur, ia masuk tapi tidak lama kemudian keluar lagi karena merasa sesak napas dan mual-mual," katanya.
Karena tidak tega melihat Nia menangis meminta suami, anak, dan menantunya ditolong, akhirnya Maman memutuskan untuk kembali masuk ke sumur hingga akhirnya tidak juga kembali.
Mendengar sudah lima orang yang masuk sumur dan tidak kembali, akhirnya warga mengecek dengan senter ke dalam sumur dan terlihat kelimanya sudah meninggal dunia di dalam lubang galian tersebut.
"Warga melakukan evakuasi menggunakan cara memompa udara dengan menggunakan blower yang dialirkan dengan menggunakan saluran dari plastik dan membuat galian di samping sumur," katanya.
Karena jarak antara Desa Banyuasih dengan Polsek Cigudeg sangat jauh, laporan tewasnya lima warga dari dalam lubang galian ilegal tersebut baru dilaporkan Rabu (16/3). (Ant/Dede S/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved