Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEBANYAK 64 unit angkutan umum hasil modifikasi yang ditarik dengan sepeda motor melayani penumpang kapal dari dan menuju Pelabuhan Kali Adem di Muara Angke, Jakarta Utara.
Kendaraan yang lebih akrab disebut odong-odong itu hadir karena minimnya angkutan umum.
Kendaraan berkapasitas enam penumpang itu melayani perjalanan dari pelabuhan ke ujung Jalan PHPI atau di samping Kantor Pemadam Kebakaran Muara Angke dan sebaliknya, yang berjarak sekitar 1 kilometer.
Selain odong-odong, ada bus Trans-Jakarta yang melewati jalur itu, tetapi perjalanannya hanya pada jam tertentu sehingga penumpang tidak bisa setiap saat bisa menuju atau meninggalkan pelabuhan.
Angkutan umum lain tidak ada yang melayani trayek tersebut. Kendaraan pribadi juga engan melintas karena Jalan PHPI selalu terendam banjir air got bercampur air laut.
Untuk memanfaatkan odong-odong, penumpang dari luar kawasan itu harus membayar Rp5.000 per orang, sedangkan warga setempat Rp3.000 dan pelajar Rp1.000.
"Jadwal operasi odong-odong mulai azan subuh sampai pukul 22.00 WIB. Setelah itu, gantian sama tukang becak supaya mereka juga mendapat penumpang," kata Wahyu, 28, yang mengatur jadwal keberangkatan Odong-odong di Pelabuhan Kali Adem.
Jalan PHPI merupakan satu-satunya akses menuju Pelabuhan Kali Adem.
Banjir yang merendam jalan itu merupakan masalah tanpa akhir karena tak pernah surut.
Meski tidak hujan, jalan itu selalu saja digenangi air kehitaman dan berbau busuk.
Di sisi jalan beton sepanjang sekitar 1 kilometer itu memang terdapat parit, tetapi dipenuhi berbagai jenis sampah sehingga aliran air terhambat.
"Kondisinya memang seperti itu terus. Walau enggak ada hujan, air di parit tetap meluap ke jalan," kata Rizal, 26, warga yang tinggal di sekitar Jalan PHPI.
Warga lainnya, Mia, 45, mengatakan kondisi banjir akan makin parah ketika terjadi hujan.
Air berbau busuk yang telah bercampur air hujan akan meninggi dan masuk ke rumah warga yang ada di tepi jalan PHPI.
Namun, Mia dan warga lainnya tidak menganggap lagi kondisi itu sebagai sesuatu yang menyulitkan karena banjir menjadi keseharian mereka.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Hamdan menyatakan belum membahas upaya mengatasi banjir, termasuk meninggikan jalan selebar 4 meter ataupun melebarkan selokan.
"Pengurus RT, RW, dan kelurahan harus usul dulu, setelah itu kita riset usulan program perbaikannya," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, pekan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved