Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gage bukan Ajang Promosi Trans-Jakarta

Putri Anisa Yuliani
04/8/2020 05:29
Gage bukan Ajang Promosi Trans-Jakarta
Warga menggunakan masker saat menunggu bus Trans Jakarta di Halte TransJakarta Harmoni, Jakarta Pusat.(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

DIREKTUR Utama PT Trans-Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menegaskan kebijakan pembatasan lalu lintas kendaraan pribadi dengan ganjil genap (gage) adalah kebijakan untuk menurunkan tren penularan covid-19.

Ia memandang kebijakan itu bukanlah sama sekali untuk mempromosikan kembali angkutan umum yang mulai berkurang peminatnya selama pandemi.

"Ini bukan untuk promosikan Trans-Jakarta tapi untuk sebisa mungkin mencegah kenaikan 'rate' penularan covid-19. Tujuannya adalah agar warga tetap di rumah," kata Jhony dalam siaran pers, Senin (3/7) malam.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta: Ganjil Genap Untuk Batasi Pekerja ke Kantor

Meski demikian, pihaknya tetap harus mengantisipasi potensi perpindahan penumpang kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Antisipasinya yakni dengan mengerahkan armada yang lebih banyak 25% daripada yang ada sebelum ganjil genap berlangsung.

Armada-armada tambahan ini dikhususkan beroperasi di 10 koridor yang bersinggungan di jalan-jalan yang terkena ganjil genap.

"Total sekarang di keseluruhan 13 koridor ada lebih dari 870-an unit bus yang beroperasi," ujarnya.

Sebelumnya, pada Juli, PT Transjakarta mengoperasikan 751 bus di 13 koridor.

"Tapi, karena ada kebijakan gage, kami memfokuskan di 10 koridor yang berkaitan dengan ruas-ruas jalan yang terkena gage," tegasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya