Begini Hitung-Hitungan Biaya Kampanye Ahok Jika Diusung Partai

LB Ciputri Hutabarat/MTVN
10/3/2016 18:27
Begini Hitung-Hitungan Biaya Kampanye Ahok Jika Diusung Partai
(Ilustrasi)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama kekeuh tak ingin maju dari jalur partai dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017. Sebab, dia menuturkan untuk maju dalam pilgub perlu dana yang tidak sedikit.

Ahok menjelaskan partai biasanya akan bergerak mencari dukungan dari sektor kelurahan sampai dengan provinsi. Minimal, kata Ahok, untuk satu kelurahan seorang pasangan calon (paslon) bisa menghabiskan uang Rp10 juta perbulan. Biaya tersebut dipakai untuk penyewaan mobil, konsumsi dan biaya operasional lainnya.

"Itu masih untuk satu kelurahan. Kita buat contoh ada 267 kelurahan. Totalnya berarti sudah sampai Rp267 juta," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (10/3).

Jumlah tersebut, sambung dia, masih dalam hitungan satu bulan. Jika dihitung dalam 10 bulan maka seorang paslon perlu dana setidaknya Rp2,6 miliar. Lagi-lagi dia menekankan angka tersebut belum termasuk mahar dari partai politik, jika ada.

Belum lagi, kata dia, angka akan berbeda jika partai tersebut tidak berdiri sendiri alias koalisi. Angka tersebut bisa berkali-kali lipat jumlahnya. "Harta saya pas-pasan. Kalau dikumpulin (buat maju dari partai) bisa menjual semua saya," terang Ahok.

Mantan bupati Belitung Timur ini pun memperkirakan untuk maju melalui parpol setidaknya menghabiskan uang sebesar Rp200 miliar. Karena alasan itu, orang nomor satu di DKI ini lebih memilih maju dari jalur independen dengan KTP yang sedang dikumpulkan.

"Saya hitung saja enggak sanggup saya. Beda kalau minta sumbangan sama pengusaha pasti dapet wong gubernur kok. Tapi kalau gitu kan utang budi saya sama pengusaha," tandas dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya