Calo Tetap Berkeliaran di Bawah Gerhana Matahari

Akmal Fauzi
09/3/2016 09:26
Calo Tetap Berkeliaran di Bawah Gerhana Matahari
(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

FENOMENA gerhana matahari memang menjadi perhatian semua kalangan. Warga berbondong-bondong ingin menyaksikan fenomena 360 tahun sekali ini. Tak terkecuali di Jakarta.

Planetarium, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, ambil bagian untuk mengakomodasi warga Ibu Kota melihat fenomena tersebut. Dengan membagikan 4.700 kacamata filter Neutral Dencity (ND) 5 kepada pengunjung untuk bisa melihat fenomena tersebut secara gratis.

Meski bukan menjadi titik yang secara jelas bisa melihat gerhana matahari, warga antusias datang, bahkan sejak Selasa (8/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB, warga sudah datang memenuhi untuk bisa melihat gerhana matahari keesokan harinya.

Hal tersebut pun dimanfaatkan untuk sebagian orang untuk mencari keuntungan. Kacamata ND 5 dijual para calo kepada pengunjung yang tak sabar mengantri untuk mendapatkan kacamata tersebut. Apalagi, banyak pengunjung yang kecewa lantaran kehabisan kacamata yang disediakan panitia.

Tak tanggung-tanggung, Rp50 ribu per kacamata dijual kepada pengunjung. "Ayo lima puluh ribu..lima puluh ribu..lima puluh ribu. Praktis enggak pakai ngantri," teriak calo tersebut kepada para pengunjung

Teriakan itu pun sedikit membuyarkan antrean ribuan pengunjung yang sudah mengular hingga XXI Taman Ismail Marzuki yang berada di belakang Planetarium. Pengunjung menyerbu para calo untuk mendapatkan Kacamata ND 5.

"Capek ngantri dari jam 03.00 sampai jam 04.00 belum kebagian juga. Enggak apa-apa bayar lah," ujar Noflim Trisna, 25, pengunjung dari Pamulang, Tangerang Selatan .

Tanto, 34, salah satu calo mengaku mendapatkan 5 Kacamata ND 5. Ia mendapatkan setelah sebelunnya mengambil dari panitia sejak pukul 12.00.

"Ya sudah dapat (kacamata) duluan mas," ujar Tanto singkat

Ketika dikonfirmasi, Eko Wahyu Wibowo, Kepala Bagian (Kabag) Planetariun, mengatakan telah mengantisipasi hal tersebut dengan menuliskan label "Gratis" pada Kacamata tersebut.

"Itu makanya kami tulis kacamata gratis, untuk mengantisipasi hal tersebut yang namanya oknum itu ada di mana saja," jelasnya

Pihak Planetarium selain menyediakan 4700 Kacamata ND 5, juga menyediakan 8 teropong teleskop yang tersebar di beberapa titik di depan Plaentarium dan depan gedung Teater Besar TIM.

Saat awal gerhana matahari muncul pukul 06.19 warga memenuhi ke dua titik tersebut. Puncaknya saat gerhana matahari mencapai titik maksimal pada pukul 07.21, warga bersorak kagum saat melihat fenomena gernaha matahari.

"Subhanallah, walaupun cuma terlihat (matahari) enggak ketutup semua cuma indah saja," ujar Sadat 26, pengunjung dari Bekasi.

Eko Wahyu mengatakan, saat titik puncak gerhana matahari, pengunjung bisa melihat 89 persen piringan matahari tertutup oleh bulan.

"Akhir gerhananya saat pukul 08.31, piringan bulan mulai meninggalkan piringan matahari," ujarnya (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya