Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERLATAR tembok merah bertuliskan Teman Ahok, sejumlah muda mudi nampak serius di depan laptop. Sesekali, terdengar candaan sambil tangan mereka terampil memasukkan data-data kartu tanda penduduk (KTP) yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk kembali menjabat DKI 1.
Meski hari Minggu, rupaya Markas Besar Teman Ahok yang berada di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan urung surut dari ramai. Relawan yang umumnya pekerja kantoran ataupun mahasiswa masih menyiapkan tenaga untuk bekerja di rumah dua lantai tersebut.
Menurut Koordinator Data Entry Teman Ahok, Ihwan, aktivitas di Markas Besar Teman Ahok biasanya dimulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Relawan biasanya datang silih berganti. Masing-masing orang ditugasi meng-input sekitar 120-150 data KTP. Untuk sekedar pengganti uang transportasi, mereka diberi uang sekitar Rp50 ribu. Setiap harinya relawan yang datang sekitar 18-19 orang.
Ihwan sendiri ialah seorang pegawai swasta. Sore hari selepas pulang kerja ia menyempatkan datang ke Markas Besar Teman Ahok. Kegiatan itu rutin dilakukan setiap hari. Begitupun dengan Sabtu dan Minggu. Ia memilih berjibaku untuk menyukseskan Ahok -biasa Basuki dipanggil- kembali menjabat gubernur DKI Jakarta.
"Pure ingin membantu Pak Ahok," ujar Ihwan di Jakarta, Minggu (6/3).
Ihwan bercerita, Markas Besar Teman Ahok memang tidak secara khusus menyediakan makanan untuk relawan yang datang. Menurutnya, mereka datang atas kesadaran sendiri. Banyak juga mahasiwa dari daerah sekitar yang datang guna menawarkan tenaga.
Ia sendiri mengaku akan terus memperjuangkan Ahok untuk bisa menjabat kembali. Menurutnya, Ahok mempunyai sifat kepemimpinan yang tegas. Jakarta dinilai membutuhkan orang seperti itu.
Pun, ia berkeyakinan Ahok bersama relawan akan maju ke pemilihan kepala daerah melalui jalur independen. Walaupun, saat ini banyak partai-partai berminat meminang Ahok. Seperti Partai Nasional Demokrat sudah menyatakan dukungan. Begitupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangun (PPP) yang disinggung-singgung tertarik dengan Ahok.
Salah satu Pendiri Teman Ahok Richard Saerang yang jauh-jauh datang dari Tomang, Jakarta Barat, mengatakan, pihaknya tidak anti kepada partai politik. Hanya, harus dibatasi peran partai politik. Ini untuk menghindari kepentingan-kepentingan terselubung.
"Kita bersyurukur kalau ada partai yg mendukung, hanya sebatas medukung enggak mengusung. Misalnya muda-mudi Nasdem yang mau bantu cari-cari KTP atau nanti dukungan di legislatif," katanya.
Sampai saat ini, ia mengatakan, Teman Ahok tidak menerima bantuan uang. Menurutnya, pihak-pihak yang ingin membantu promosi misalnya, cukup dengan bantuan kaos yang sudah disablon ataupun mencetak form pengisian data KTP yang butuh ribuan kertas.
Meski dengan metode seperti itu, Richard berkeyakinan, Ahok akan maju lewat jalur independen. Sebab, hingga Sabtu (5/3) sudah terkumpul sekitar 770.867 KTP. Ia berkeyakinan, satu juta KTP pendukung Ahok bisa didapatkan pada Mei 2016.
Adapun terkait kandidat wakil gubernur yang akan digandeng Ahok. Entah itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat atau Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok.
"Itu urusan bapak full. Akan didukung sepenuhnya oleh relawan," tuturnya. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved