Dugaan Sabotase Banjir Ditindaklanjuti

Put/DA/Mal/X-7
04/3/2016 07:25
Dugaan Sabotase Banjir Ditindaklanjuti
(ANTARA/MELI PRATIWI)

DUGAAN sabotase banjir dengan cara membuang sampah kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, terus ditindaklanjuti.

Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Mujiono menegaskan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus itu.

"Polda Metro Jaya sudah membentuk tim penyelidikan tentang ditemukannya kulit kabel di gorong-gorong itu. Polda sudah ke lokasi sekaligus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki siapa yang menaruh benda itu, kapan, dan bagaimana," kata Mujiono di Balai Kota DKI, Kamis (3/3).

Beberapa hari sebelumnya, Ahok mengatakan pihaknya menemukan tumpukan kulit kabel di gorong-gorong.

Jumlahnya dilaporkan mencapai 18 truk.

Ia melihat itu sebagai kesengajaan.

"Ini pasti ada yang naruh buat nyumbat aliran ke ring satu. Kayaknya pintu ditutup gitu."

Selain tim dari Ditkrimsus Polda Metro Jaya, pihak Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) juga ikut turun tangan.

Kemarin pagi, 12 anggota Kopaska sudah mulai menyusuri gorong-gorong selebar 1 meter dengan kedalaman 2 meter itu.

Penyisiran dimulai dari titik PHB Abdul Muis, Tanah Abang, sepanjang sekitar 500 meter hingga ujung lampu merah Jalan Merdeka Utara.

Dengan berpakaian khusus, anggota Kopaska juga dilengkapi tabung oksigen.

Hasilnya, tim Kopaska tidak menemukan benda-benda yang dikhawatirkan ada di dalam gorong-gorong.

Menurut mereka, saluran air ter-kendala akibat sedimentasi.

"Banyaknya lumpur menyebabkan personel Kopaska kesulitan saat penyelaman. Sempat penyisiran harus dihentikan sebentar," ungkap Komandan Detasemen IV Satkopaska Koarmabar, Kapten Laut Edy Tirtayasa, di lokasi penyelaman, kemarin.

Ia menambahkan, Kopaska turun ke gorong-gorong berdasarkan permintaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Dicky Suherlan, pun membenarkan hal itu. Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), kata dia, belum memiliki keahlian untuk menyisir gorong-gorong dalam jarak panjang.

Ahok, di lain sisi, mengatakan sudah menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan sampah kulit kabel kepada polisi.

Ia pun menginstruksikan penyelidikan atas proyek-proyek pembersihan oleh swasta yang dilakukan dinas tata air yang dulunya bernama dinas pekerjaan umum.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya