Warga DKI Mulai Ngungsi Akibat Banjir

Sri Cahya Lestari
27/2/2016 22:04
Warga DKI Mulai Ngungsi Akibat Banjir
(ANTARA/Wahyu Putro A)

SEBANYAK 50 warga Cengkareng Barat terpaksa mengungsi di Masjid An Nur KFT, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Sabtu(27/02).

"Saat ini banjir yang lain sudah surut semua. Cuma di RT 01RW 11 Cengkareng Barat yang masih mengungsi. Yang mengungsi dari warga yang tinggal di di Rw 8 , 9,11 dan 14, Cengkareng Barat. Ketinggian banjir mulai dari 30- 50 centimeter," ujar Kepala BPBD(Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Firman Ibrahim, Sabtu (27/02).

Sebelumnya, pada Jumat(26/02), BPBD DKI Jakarta Barat, mencatat sejumlah Ada sekitar 500 warga yang mengungsi akibat banjir. Lokasi banjir di antaranya adalah warga Rawa Buaya, Duri Kepa, Kalideres, Duri Kosambi.

Menurut dia, disebabkan oleh tingginya debit air sungai akibat permukaan air laut yang naik (rob). Aliran laut pasang itu

diperparah dengan hujan lebat yang mengguyur selama dua hari. Debit air di Kali Mookervart dan Kali Angke misalnya, terlihat memenuhi sungai, banjir disebabkan karena kali semongol dari rob.

Sementara itu di posko banjir sudah buka dapur mandiri sejak kemarin. Ada beberapa bantuan lainnya seperti matras, terpal, selimut dan buffer stock dari sudin sosial serta makan siang dan malam dan sudah distribusikan beras indomie sarden minyak kelapa dan beras,"imbuh Firman.

Berdasarkan pantauan, ketinggian air di Cengkareng Jakarta Barat mencapai 50 sentimeter. Terdapat satu pompa mobile yang difungsikan untuk menyedot air.

“Ini lebih mendingan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dulu,

Januari-Februari kita mengalami banjir terus-menerus,"ujar Aji, salah seorang warga RT 01RW 11 Cengkareng Barat, Jakara Barat, Sabtu(27/02).

Aji menuturkan, tahun lalu, air masuk ke rumahnya hingga ketinggian 1 meter. Namun, pada tahun ini, air hanya masuk sampai ke halaman rumahnya. Ia menilai, selain curah hujan yang tak terlalu tinggi, kinerja PPSU yang aktif membersihkan saluran juga berdampak terhadap cepatnya air surut. "Kali ini kami baru sekali ini mengalami banjir yang besar,” ungkap Sajiman.

Sementara itu, genangan juga terpantau di Jalan Dharmawanita , Rawa Buaya, Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Banjir di kawasan di kawasan Rawa Buaya itu mencapai 50 centimeter. Terlihat sejumlah warga tengah membersihkan sampah-sampah yang tergenang di halaman rumahnya.

Sopian, 43, warga RT 10/01, Jalan Dharmawanita 4, Rawa Buaya,Cengkareng, Jakarta Barat, sejak kemarin rumahnya terkena banjir. " Kemarin banjir mencapai setengah meter kami sempat mengungsi. Tapi hari ini sudah agak surut, makanya memilih kembali ke rumah,"ujarnya.

Menurut dia, lokasi itu setiap hari memang tergenang banjir karena kondisi drainase yang buruk. Kondisi itu diperparah dengan lokasi wilayah yang berada di dataran rendah.

"Di sini kalo musim hujan pasti banjir lebih dulu dan paling terakhir surutnya karena saluran air di sini sempit,"ujarnya.

Lanjut Sopian, tahun ini banjir tidak parah seperti tahun sebelumnya. "Dulu di sini banjir sampai dua meter. Dan kalau banjir bisa dua minggu baru kering. Tahun sekarang udah mendingan,"imbuh Sopian.

Kendati demikian, banjir dikawasan rumahnya itu tengah menutup akses ke jalan raya. Sehingga mengganggu warga untuk beraktivitas. "Karena banjir anak saya nggak masuk sekolah udah dua hari karena jalananya dari sini udah kekunci air," ujar bapak dua orang anak itu.

Nurhasan, 46, ketua RT 01 Rawa buaya, Cengkareng, mengatakan dikawasannya memang langganan banjir setiap tahun. Tercatat ada sekitar 200 KK(Kepala Keluarga) yang terkena banjir.

"Kondisi disini saluran air sempit keambil bangunan warga. Jadi sering banjir. Sementara ini sudah ada posko banjir dipos RW. Namun warga memilih bertahan di rumah,"ujarnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya