Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Pemkot Jakpus: PMKS Musiman Mengaku Jadi Korban Covid-19

Putri Anisa Yuliani
25/4/2020 10:25
Pemkot Jakpus: PMKS Musiman Mengaku Jadi Korban Covid-19
Pasar Tanah Abang batal dibuka tapi pengunjung baik pedagang maupun pembeli memadati kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (6/4).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

SEBELUMNYA viral beredar video warga yang menggelandang dan tidur di pinggir emperan toko. Ketika didatangi oleh warga lain yang sedang memberikan donasi sembako, para warga yang menggelandang tersebut mengaku adalah para pekerja informal yang diusir dari rumah kontrakan karena tak lagi bisa membayar sewa akibat wabah covid-19 yang melumpuhkan perekonomian.

Lokasi warga itu menggelandang pun disebut berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan mereka mayoritas bukan warga pekerja formal seperti yang diberitakan. Pihaknya menegaskan sudah terjun langsung ke lokasi dan menemui serta menyelidiki para warga yang mengaku kehilangan mata pencarian akibat wabah covid-19 tersebut.

"Mereka itu memang PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Kan ini bulan Ramadan jadi memang biasanya banyak warga yang datang ke sini sejak sebelum Ramadan. Mereka sengaja datang ke sini untuk meraup rezeki mengharap sedekah-sedekah warga Jakarta," kata Irwandi saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (25/4).

Ia pun menyayangkan para warga yang memberikan mereka sembako. Sebab, menurutnya para warga tersebut sengaja menggelandangkan diri untuk meraih penghasilan.

"Mereka itu kenapa akhirnya menggelandang karena bingung Jakarta sepi, masjid sepi. Biasanya masjid ramai jadi bisa mengemis di masjid. Mereka ga sangka akibat covid-19 sampai membuat Jakarta sedemikian sepi akhirnya mereka tidak dapat pemasukan ya menggelandang," tukasnya.

Baca juga: Ini Evaluasi Dishub DKI selama PSBB Tahap I

Di sisi lain, ia mengatakan saat ini sebanyak 55 orang warga tersebut sedang dalam proses asesmen Dinas Sosial.

"Sedang diasesmen. Nanti kalau memang ada warga Jakarta kita cari tempat tinggalnya. Kalau warga luar nanti kita bahas lagi kebijakannya bagaimana," pungkas Irwandi.

Ia juga mengimbau agar warga yang hendak memberikan bantuan lebih baik menyalurkan ke lembaga-lembaga amal dan zakat. 

Sebab, menyalurkan sendiri-sendiri justru berbahaya di tengah wabah. Hal tersebut juga hanya akan membuat lebih banyak gelandangan datang ke Jakarta.

"Itu kan ketahuan karena ada warga yang mau kasih sembako sembunyi-sembunyi dari pemerintah maunya langsung. Padahal memberikan seperti itu tidak dianjurkan. Lebih baik ke lembaga pengelola amal yang baik dan terpercaya. Karena dengan memberikan langsung kan kita ga tahu dia memang menggelandang karena tidak mampu atau memang sengaja dia buat sebagai profesi dia," paparnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya