Pembunuhan Mirna, Polisi Harus Terbuka Soal Asal Sianida

Golda Eksa
06/2/2016 18:05
Pembunuhan Mirna, Polisi Harus Terbuka Soal Asal Sianida
(Ilustrasi)

DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya diharapkan mampu lebih terbuka dalam menyampaikan informasi terkait perkembangan penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin, 27. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir berkembangnya sejumlah opini publik yang justru dapat mengganggu proses penyidikan.

Demikian dikatakan kriminolog Universitas Indonesia Josias Simon, Sabtu (6/2). Josias menilai publik butuh kepastian soal bukti material dan bukan sekadar asumsi terkait sianida dalam kopi yang diminum Mirna.

"Siapa yang punya sianida kemudian menaruhnya dan dari mana asalnya, itu yang belum terungkap. Masalahnya adalah apakah kepolisian akan mengungkapnya di pengadilan sebagai pembuktian?," kata Josias.

Jessica Kumolo Wongso, tersangka kasus pembunuhan Mirna, sudah satu pekan mendekam di Rutan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sejak Sabtu (30/1). Namun, selama itu pula penyidik belum mampu membeberkan motif pembunuhan dan bukti material yang dituduhkan.

Penyidik selalu mengatakan telah mengantongi sejumlah alat bukti, seperti keterangan saksi, ahli, dokumen, dan petunjuk. Penyidik bahkan menolak untuk menjelaskan materi alat bukti tersebut. Alasannya masih membutuhkan waktu untuk memperkuat pembuktian sebelum dilimpahkan ke pihak Kejaksaan Tinggi DKI.

Setelah penetapan tersangka, lanjut Josias, penyidik menjadi terkesan menutup rapat perkembangan hasil penyidikan. Kondisi tersebut sangat kontras karena sebelumnya penyidik berani mengutarakan soal pengusutan kasus hingga memutuskan untuk meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan.

"Tapi seharusnya ada transparansi juga di media tentang hal-hal krusial tadi soal asal usul sianida, karena berulang kali dikatakan keluarga korban bahwa tersangka bohong. Menurut saya itu semua belum menjawab siapa yang punya sianida atau menaruhnya," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya