Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENYEBARAN penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi dan Depok menjangkiti sekitar 300 orang. Delapan orang di antara mereka meninggal dunia.
Di Kota Bekasi, jumlah kasus DBD sepanjang Januari 2016 tercatat sebanyak 159. Dari jumlah itu, enam penderitanya meninggal dunia.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Reni Amalia mengatakan adanya pasien yang tidak tertolong karena minimnya pengetahuan soal penyakit DBD. Akibatnya, pasien terlambat mendapatkan penanganan.
“Mereka (pasien dan keluarga pasien) menganggap ringan penyakit DBD. Padahal, penyakit itu bisa membawa kematian bagi si penderita,” katanya, Selasa (2/2/2016). Apalagi, gejalan DBD lebih mirip dengan campak, sehingga banyak masyarakat yang tidak mengira penyakit tersebut adalah DBD.
Ia mengatakan, penderita DBD awalnya hanya demam. Namun, penderita belum bisa dikatagorikan sembuh, meski demam turun setelah empat hari. “Kita sering kecolongan di saat seperti itu. Ketika demam penderita turun, dianggap sembuh. Padahal di hari ke empat itu masa-masa kritis,” jelas Reni.
Oleh karena itu, ia berharap warga Kota Bekasi selalu mewaspadai penyebaran DBD dengan memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing. Pencegahan harus dilakukan agar perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti bisa dikendalikan.
Reni memprediksi, penderita penyakit DBD pada tahun ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang 2015 di Kota Bekasi tercatat 11 pasien DBD meninggal dunia. Adapun pada Januari 2016 sudah ada enam pasien yang meninggal. Wilayah yang diduga sebagai kantong penyebaran DBD paling tinggi antara lain Kelurahan Kayuringin, Harapan Jaya, dan Rawa Lumbu.
“Penyebaran DBD di Kota Bekasi meningkat. Kebanyakan penderitanya adalah Balita,” kata Reni.
Sementara itu, di Kota Depok dua orang meninggal dari 140 penderita DBD, juga terjadi sepanjang Januari lalu. Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Depok Agus Gozali mengatakan angka tersebut memang lebih rendah bila dibandingkan dengan Januari 2015 yang mencapai 200 kasus. Akan tetapi, ia meminta warga selalu waspada atas serangan penyakit tersebut.
Sepanjang 2015, total kasus DBD di Kota Depok mencapai 1.784 kasus, tiga di antara mereka meninggal dunia. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Pancoran Mas dengan 327 kasus, sedangkan terendah di Kecamatan Cinere dengan 58 kasus.
Menurut pakar kesehatan dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) Achir Yani, DBD dapat dihindari dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M (menutup, mengubur, menimbun). Jika hal itu dilakukan, lingkung-an tidak menjadi sarang nyamuk.
“Nyamuk Aedes aegypti itu hanya mau bertelur di genangan atau air yang bersih. Nyamuk tidak mau berada di air kotor seperti di selokan, got, atau sungai. Jadi, kita harus menjaga lingkungan dari genangan atau air yang tertampung di barang bekas yang bersih. Inilah perlunya menggalakkan kebersihan lingkungan dan 3M,” kata dia. (Gan/KG/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved