Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEJAK enam bulan lalu, sekitar 800 anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengenakan seragam khusus. Selain berbeda dengan pakaian segaram polisi pada umumnya, modelnya pun terlihat lebih modis.
Seragam itu terdiri atas kaus biru tua berkerah dengan setelan celana panjang warna krem yang dipadukan dengan sepatu warna krem pula.
Di bagian dada kanan kaus itu, ada tulisan 'turn back crime', sedangkan di bagian punggung ada tulisan 'polisi'. Penampilan polisi yang mengenakan seragam tersebut, baik laki-laki maupun perempuan, terlihat jauh lebih keren.
Bahkan, sejak para polisi berseragam itu muncul di media massa, yaitu ketika mereka tengah memburu sejumlah teroris pelaku peledakan di Jalan MH Thamrin pada 14 Januari lalu, banyak masyarakat yang tertarik ingin mengenakannya. Apalagi, sebagian anggota Direskrimum Polda Metro Jaya memadukan kaus beremblem bendera merah putih di lengan kanan itu dengan celana panjang model kargo dengan banyak saku. Mereka pun tampak semakin gagah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes), Krisnha Murti, mengatakan turn back crime merupakan kampanye Interpol di seluruh dunia yang memiliki makna melawan kejahatan bersama-sama. Karena itu, ia pun menerapkan turn back crime di direktorat yang dipimpinnya agar jajarannya merasa menjadi polisi dengan kelas internasional.
"Jakarta kini tidak bisa disamakan dengan kota lain di Indonesia, tapi sudah disamakan dengan Tokyo (Jepang), London (Inggris), dan New York (Amerika Serikat). Jakarta sudah jadi kota kelas dunia. Kalau sudah bertaraf internasional, cara kerja polisinya harus dengan standar dunia. Saya yakinkan ke jajaran saya, mereka hebat. Penampilan pun kelas dunia," kata Krishna kepada Media Indonesia, beberapa waktu lalu.
Tujuan lain ia mendandani anak buahnya dengan seragam bagus yang diluncurkan pada 29 November itu, ujarnya, ialah agar saat bertugas, mereka terlihat oleh masyarakat. Krishna mencontohkan polisi AS yang disukai masyarakat sehingga kerap diangkat menjadi film dan yang mereka kenakan juga dipakai masyarakat.
"Bahkan, baju New York Police Departmen (NYPD) dijual di toko cendera mata dan masyarakat memakainya karena mereka merasa terasosiasi dengan polisi," sambungnya.
Saat sudah merasa sebagai polisi bertaraf internasional, tambah Krisnha, ia memastikan anggotanya bekerja jauh lebih baik dan memiliki kemampuan lebih daripada polisi mana pun di seluruh dunia.
Ia bahkan menyatakan kemampuan polisi Indonesia jauh lebih hebat daripada polisi AS. Apalagi, ilmu yang dimiliki polisi Indonesia didapat setelah bersekolah bertahun-tahun.
Jangan cuma seragam
Sementara itu, sejumlah warga menilai mengenakan baju mencolok bertuliskan polisi dan turn back crime tidaklah cukup. Menurut mereka, polisi harus bekerja ekstrakeras untuk bisa dekat dengan masyarakat.
Dika Irawan, warga Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, malah bertanya apa sebenarnya arti kalimat turn back crime. "Orang yang tidak mengerti bahasa Inggris pasti bingung. Itu istilah asing kan," ujarnya.
Warga lainnya, Andry Harianto, menyarankan agar turn back crime disesuaikan dengan bahasa Indonesia. Kendati dinilai perlu penyesuaian istilah yang tertera pada seragam, Andry dan warga lainnya, Rinaldy Sofwan, berharap polisi bisa bekerja lebih baik.
Karina Nurunnisa, warga Kecamatan Jagakarsa, bahkan menyebut seragam yang dipakai kepolisian itu inovatif.
"Semoga saja hal itu memang bisa membuat polisi dekat dengan masyarakat. Namun, catatannya, mereka harus bekerja lebih baik lagi," sambung Karina. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved