Kasus Mirna Jadi Berkah Kafe Olivier

Golda Eksa/J-3
30/1/2016 06:15
Kasus Mirna Jadi Berkah Kafe Olivier
(MI/RAMDANI)

KAFE Olivier di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, masih tetap ramai dikunjungi.

Saat mengunjungi kafe itu kemarin siang, Media Indonesia mendapati sejumlah pengunjung menanyakan ke pramusaji soal kasus kematian Wayan Mirna Salihin, 27, seusai menyeruput es kopi vietnamese, termasuk di mana posisi duduk korban dan hal yang terkait kasus itu.

Suasana kafe dengan bangunan bergaya minimalis memberi kesan nyaman.

Apalagi aneka bunga gantung dan tanaman penghias di tiap sudut ruang menambah daya tarik. Pelayan tetap ramah menyambut pengunjung dan menjawab semua pertanyan terkait dengan kematian Mirna.

Seperti Simon, 29, pengunjung yang mengaku penasaran dengan kasus kematian Mirna di kafe itu.

Ia sengaja datang karena penasaran apa dan bagaimana kafe yang menghebohkan media massa dan media sosial tersebut.

"Saya cuma ingin tahu seperti apa Kafe Olivier yang ramai menjadi pemberitaan dan bahkan dibicarakan juga di media sosial. Ternyata nyaman dan enak juga sih nongkrong di sini."

Simon pun bertanya kepada pramusaji tentang posisi meja yang pernah diisi korban.

Meja tersebut berada di urutan kedua dari sudut kiri ruang berdinding kaca atau area bebas asap rokok.

Pramusaji kembali menjelaskan kepada Media Indonesia saat ditanya soal yang sama.

Katanya, meja yang menjadi saksi bisu kematian Mirna itu kini jarang terisi.

Mayoritas pengunjung hanya mengabadikan gambar meja tersebut dan memilih duduk di tempat lain.

"Ya begitulah, banyak pengunjung yang datang dan nanya-nanya (kasus Mirna). Kami hanya bisa jelaskan dan terserah mereka mau memilih kursi dan meja yang mana," terang pramusaji itu.

Anto, nama pramusaji itu, menjelaskan bahwa di atas meja tersebut terpasang dua kamera pengawas (CCTV).

Sayangnya kamera itu tidak bisa mengambil rekaman secara utuh karena terhalang tanaman hias setinggi hampir 3 meter yang berjejer di dinding.

"Di sini ada 9 kamera CCTV dan dipasang di tiap sudut. Untuk kasus Mirna mungkin polisi hanya bisa melihat rekaman dari satu kamera yang berada di ujung dekat toilet (sekitar 15 meter) saja," terang dia.

Ia pun kembali menceritakan proses pembuatan es kopi vietnamese yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso, sahabat Mirna, yang merupakan saksi kunci kasus tersebut.

"Kopi ini diracik oleh barista Angga (Rangga Dwi Saputro) dan disajikan langsung di meja pengunjung dengan cara diseduh pakai air panas.

Cangkir berisi es ada di bawah, sedangkan bubuk kopi beserta filter ada di dalam wadah di atas cangkir itu."

Ia pun mengaku tidak tahu kopi yang diminum oleh korban ternyata berisi racun sianida.

Menurutnya, seusai menyeruput minuman tersebut, Mirna terlihat kejang dan segera dilarikan ke kinik.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya