Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Perlahan tapi pasti, pengguna kendaraan pribadi mulai beralih menggunakan moda raya terpadu (MRT) atau Ratangga. Hal itu terlihat dari area park and ride atau kantong-kantong parkir yang selalu dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat.
Di park and ride di area Stasiun Lebak Bulus misalnya, peningkatan kendaraan yang parkir mencapai tiga kali lipat dari awal masa uji coba Ratangga hingga resmi beroperasi. Kantong parkir seluas 8.000 meter persegi itu yang mampu menampung 157 mobil dan 500 motor terus penuh.
"Dari awal diuji coba hingga diresmikan, lokasi park and ride itu selalu dipenuhi kendaraan para pengguna MRT," kata Manager Humas Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Ivan Valentino, kepada Media Indonesia, kemarin.
Berdasarkan data UP Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, tercatat sejak 23-29 Maret 2019 (masa uji coba) jumlah kendaraan roda dua yang masuk sebanyak 2.577 unit dan roda empat berjumlah 583 unit.
Kemudian sejak 30 Maret-5 April tercatat sebanyak 5.749 unit kendaraan roda dua atau meningkat 223% jika dibandingkan dengan minggu pertama. Sementara itu, kendaraan roda empat berjumlah 1.802 unit atau meningkat 309% jika dibandingkan dengan minggu pertama.
Baca Juga: MRT Jakarta Diminta Perhatikan Fasilitas Pengguna
"Jadi, tanggal 6 sampai dengan 9 April jumlah kendaraan yang parkir tetap naik," terang Ivan.
Ivan menerangkan seiring dengan peningkatan volume kendaraan yang masuk, pihaknya sigap melakukan koordinasi dan pembenahan demi kenyamanan para penguna Ratangga.
"Awalnya, sejak tanggal 23 sampai dengan operasional, tanah-tanah di lokasi park and ride masih tanah merah. Sekarang sudah dibenahi dengan pengerasan. Artinya, lebih nyaman dari sebelumnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan akan terus menambah jumlah park and ride. Saat ini PT MRT sedang gencar mendekati pihak-pihak lain yang ada di sekitar rute MRT Jakarta untuk mau menyediakan lahannya menjadi kantong parkir.
"Kami akan tambah terus park and ride ini. Mudah-mudahan bulan depan sudah ada progres yang mau menyediakan park and ride untuk penumpang MRT Jakarta," kata William.
Ramon mengakui naik MRT mempersingkat waktu menuju tempat kerjanya di Harmoni. "MRT jauh lebih efisien dari segi waktu," ujar warga Ciputat itu.
Ramon menuturkan, dengan mobil pribadi, dia butuh waktu 1,5 jam ke tempat kerja. Dengan MRT, dia hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk tiba di di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan melanjutkan dengan Trans-Jakarta. (Fer/J-2)
Metabolomik merupakan metode analisis komprehensif semua metabolit pada sampel yang berasal dari makhluk hidup.
Pemprov DKI Jakarta diminta menyediakan fasilitas pembakaran sampah rendah emisi sebagai pengelolaan sampah ramah lingkungan di lima wilayah kota Jakarta.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Bandara Ngurah Rai Bali kini semakin padat dengan arus penumpang yang terus meningkat.
MANTAN Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terbukti telah menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan pribadinya.
Pemerintah menyampaikan tanggapannya terhadap kejadian meninggalnya seorang warga Sinjai, Sulawesi Selatan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai pada Kamis (4/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved