Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SATGAS Tinombala menemukan banyak barang bukti saat melakukan penyisiran kelompok Ali kalora di Pegunungan Padopi. Barang bukti tersebut berupa alat komunikasi telepon genggam, perlengkapan selama di hutan berupa baju dan peralatan masak, kemudian beberapa dokumen yang sedang didalami tim.
"Satgas Tinombala berhasil menemukan (barang bukti) terkait masalah kelompok Ali Kalora, barang bukti yang ditemukan cukup banyak mulai dari amunisi senjata api hingga perlengkapan memasak," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Mabes Polri di Jakarta, Selasa (5/3).
Selain perlengkapan untuk di hutan, Satgas Tinombala juga menemukan amunisi senjata api berupa peluru, dan bom lontong yakni bom berbahan dasar amunisi peluru yang dimodifikasi. Sebanyak empat bom lontong ditemukan dengan kondisi dua aktif, dua lainnya dalam perakitan.
"Bom lontong ini cukup berbahaya dan merupakan ciri khas kelompok Ali Kalora. Penemuan barbuk tersebut langsung dari sekitar lokasi kelompok tersebut melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Dedi.
Baca juga: Polisi Persempit Ruang Gerak Ali Kalora dengan Pendekatan Keras
Penemuan barang bukti tersebut masih di lokasi tembak, Padopi, Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Satgas gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri tersebut telah melakukan pemetaan terkait perpindahan persembunyian kelompok Ali Kalora.
Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan satgas masih terus melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora dan sudah membuat pemetaan pelarian kelompok tersebut. Dari pemetaan sebelumnya terdapat 4 titik lokasi persembunyian, kemudian menjadi 3 titik dan terakhir 2 titik.
Ia mengatakan perbekalan logistik dari kelompok Ali Kalora sudah semakin menipis dan amunisinya berkurang. Mereka memiliki tiga buah senjata yang terdiri dari satu laras panjang dan dua laras pendek.
"Dengan melemahnya kelompok mereka (Ali Kalora), semoga dalam waktu dekat dapat tertangkap semua oleh Satgas Tinombala," pungkasnya.(OL-5)
FESTIVAL Tampo Lore 2024 di Desa Hanggira. Kecamatan Lore, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), dinilai berpotensi mendukung pembangunan ekonomi pariwisata berkelanjutan.
Lahan seluas 1.550 hektar (ha) disediakan untuk reforma agraria di Poso, Sulawesi Tengah. Adapun, total luas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Poso sebanyak 6.648 ha.
Penata Penanggulangan Bencana BPBD Poso, Muhammad Ruum mengatakan, banjir yang terjadi pada Kamis (16/5) malam sekitar pukul 23.00 itu melanda Desa Maranda dan Trimulya
Karhutla di Poso, Sulawesi Tengah, dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa.
Dalam sehari, pagi atau sore Asmarani pasti menengok kebun kakao miliknya yang memiliki luas 500 meter persegi.
DPW Partai NasDem, Sulawesi Tengah, melakukan penjaringan untuk mencari Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) berkualitas di Poso.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved