Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tolak Cawagub DKI, FBR: Punya Waktu 7 Bulan, Harusnya Sosialisasi

Putri Anisa Yuliani
26/2/2019 15:23
Tolak Cawagub DKI, FBR: Punya Waktu 7 Bulan, Harusnya Sosialisasi
(Ist)

FORUM Betawi Rempug (FBR) menolak kandidat calon wakil gubernur DKI Jakarta yang kini sedang dalam proses diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketua Umum FBR Jabodetabek Lutfi Hakim menegaskan penolakan itu telah disampaikan melalui spanduk-spanduk berwarna hijau tua yang dibentangkan di pagar Gedung DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Mengaku Belum Dikabari PKS dan Gerindra Soal Cawagub

"Ya, betul. Spanduk itu kami yang pasang. Karena kami menyampaikan suara masyarakat. Jangan mentang-mentang hanya dipilih di DPRD lalu masyarakat tidak disosialisasikan mengenai cawagub ini," kata Lutfi saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (26/2).

Sebelumnya, DKI memiliki dua cawagub yakni Achmad Syaiku dan Agung Yulianto yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keduanya terpilih berdasarkan hasil tes kepatutan dan kelayakan yang diselenggarakan oleh PKS dan Partai Gerindra.

Setelah melalui konsultasi dengan DPP masing-masing parpol pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada 2017 lalu itu, kedua nama itu siap dikirim kepada Anies guna diteruskan ke DPRD DKI untuk melalui proses pemilihan.

Lutfi mengatakan, seyogyanya kedua parpol pengusung menyosialisasikan terlebih dahulu terkait proses pemilihan wagub serta para kandidatnya kepada masyarakat. Terlebih lagi ada rentang waktu tujuh bulan sejak kursi wagub ditinggalkan Sandi yang maju sebagai calon wakil presiden untuk Pemilu 2019.

"Kan sudah kosong dari tahun lalu. Masa tidak ada pemberitahuan kepada masyarakat sama sekali. Pembicaraan hanya di tingkat partai dan DPRD saja," tandasnya.

Meskipun demikian, pihaknya terbuka apabila PKS maupun Partai Gerindra ingin mengundang FBR menyosialisasikan dua cawagub DKI. Menurutnya, hal tersebut sama seperti penjalinan tali silaturahim yang wajib diterima.

Baca juga: Wagub DKI Terpilih Harus Selaras dengan Visi Misi Anies-Sandi

Di sisi lain, ia menegaskan penolakan ini tidak ada kaitannya dengan isu dikembalikannya Sandiaga menjadi wagub jika kalah dalam Pilpres.

"Dukungan kami kepada beliau sudah habis saat dia menjadi wagub. Dia sudah mundur, ya sudah," terangnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya