Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menilai kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengendur tanpa adanya wakil gubernur.
Tujuh bulan sudah posisi wagub kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018 silam karena mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden untuk Pemilu 2019.
Praktis, Anies bekerja sendirian mengurus masalah-masalah di ibu kota.
Prasetyo pun menjelaskan mengendurnya kinerja Pemprov DKI dapat dilihat dari proses rotasi-rotasi pejabat eselon dua setara kepala dinas hingga kini belum kunjung usai.
"Ya kita lihat saja soal rotasi jabatan belum tuntas. Kita tahulah kalau rotasi jabatan itu diurus bersama-sama antara gubernur dengan wagub. Jadi memang tujuh bulan tanpa wagub ya memang melambat," ujar Prasetyo saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/2).
Sebanyak empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih dipimpin oleh pelaksana tugas yakni Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Prasetyo pun menegaskan bukan hal mudah mengurus Jakarta sendirian. Sebagai ibu kota, Jakarta punya segudang permasalahan. Perhatian khalayak pun membanjiri setiap kebijakan yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta. Ia pun menegaskan posisi wagub harus segera terisi untuk membantu Anies Baswedan.
"Ya sesegera mungkinlah," tukasnya.
Baca juga: Anies Tagih Nama Calon Wakil Gubernur
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah kinerjanya menurun selama tujuh bulan tidak didampingi oleh wagub.
Menurutnya indikator kinerja punya kriteria yang jelas dan tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik maupun rotasi ASN.
Ia pun menegaskan sudah bekerja maksimal meski tanpa didampingi wagub.
"Soal kinerja sudah ada ukurannya sendiri. Dampak tidak ada wagub hanya lebih kepada pengaturan jadwal yang sifatnya seremonial. Jadwal saya menjadi lebih padat. Itu saja," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved