Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RUSTAM Effendi, mantan wali kota yang mengundurkan diri di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, kini resmi menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat. Dia mengaku tidak kapok menduduki jabatan sebagai Wali Kota.
"Hahaha enggak kapok, situasional saja," ujar Rustam di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/7).
Rustam dulunya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Akibat dituding berpolitik oleh Ahok, Rustam akhirnya mengundurkan diri. Setelah itu, Rustam ditempatkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DKI sebagai anggota staf.
Di era Anies, Rustam sempat menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Pengaduan Masyarakat pada November 2017. Tidak lama setelahnya, pada Januari 2018, Rustam kembali ke jabatan struktural. Ia diangkat menjadi Kepala Biro Administrasi, hingga akhirnya kini dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Barat.
Rustam enggan mengungkapkan alasannya kembali bersedia menjadi wali kota, meski di wilayah yang berbeda. "Yang lalu-lalu ya jangan dibicarakan lagi, situasinya berbeda," tuturnya.
Dia menuturkan dirinya kebetulan siap menjadi wali kota ketika ditugaskan oleh Anies. Sebagai Wali Kota, Rustam menuturkan tugas pertamanya ialah menata lingkungan di Jakarta Barat, juga mengembangkan Jakarta Barat sebagai pusat perdagangan dan pusat wisata di Ibu Kota.
Ketika ditanyai soal alasannya menunjuk Rustam sebagai Wali Kota, Anies beralasan Rustam merupakan salah satu dari empat Wali Kota yang merupakan putra Betawi.
"Jadi ternyata dari lima wali kota itu, empat adalah putra Betawi. Ini Pak Rustam asli dari Jakarta Barat. Kebon Jeruk, kalau enggak salah. Pak Marullah itu dari Jakarta Selatan, Pak Bayu (Wali Kota Jakarta Pusat) dari Klender atau Duren Sawit ya, lalu Pak Anwar (Wali Kota Jakarta Timur) itu dari Kebon Kacang. Jadi ini anak-anak dari Jakarta tumbuh besar di sini dan sekarang menjadi wali kota. Mudah-mudahan mereka bukan saja bisa memimpin dengan baik, tapi bisa mengerti sosiologi masyarakat sekitar," jelas Anies. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved