Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
JELANG Asian Games 2018, trotoar di Jakarta bersolek. Sejumlah ruas trotoar yang terdampak pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tengah dirapikan. Total sepanjang 1,2 kilometer (km) trotoar menjadi tanggung jawab MRT, tersebar di sekitar area lima stasiun MRT.
“Komitmen (pengerjaan trotoar) itu ada di lima stasiun utama MRT. Jadi, dari total sekitar 6 km total jalan yang dilalui MRT, MRT bertanggung jawab atas pedestrian di sekitar stasiun totalnya 1,2 Km,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, di Wisma Nusantara, Kamis (28/6).
PT MRT Jakarta mulai merapikan trotoar bekas pengerjaan pembangunan MRT. Perapihan trotoar ini mulai dilakukan 24 Juni hingga 7 Juli. Trotoar yang dirapikan di sekitar Stasiun MRT Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, masing-masing sepanjang 200 meter, serta 400 meter di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Pengerjaan trotoar itu tidak sepenuhnya jadi utuh di dua sisi, namun ada trotoar yang masih bersifat sementara lantaran masih ada pengerjaan bawah tanah di beberapa titik.
Selama ini, akibat pengerjaan sejumlah stasiun MRT, trotoar di sepanjang Sudirman-Thamrin menjadi terganggu. Pejalan kaki harus berbelok-belok jalan di trotoar samping pengerjaan proyek dengan lebar jalan tak lebih dari 3 meter.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, di depan Gedung Intiland, dan Bundaran HI arah Sarinah pedestrian harus berjalan di trotoar yang berdampingan dengan pengerjaan proyek.
“Kalau Anda jalan di trotoar sekarang memang masih ada jalan ke kiri, berbelok-belok ke kanan dan upaya yang kita lakukan adalah melakukan percepatan sehingga bulan depan (Juli) jalan ini sudah bisa kita luruskan,” kata William.
Seiring dengan perapihan trotoar ini, area Stasiun MRT Senayan akan mulai kembali dibentuk median jalan yang akan jadi media promosi Asian Games. Pedestrian sisi Timur seluruhnya akan selesai 15 Juli. Begitu juga dengan pedestrian di sisi Barat selebar 3 meter. Sementara, pagar proyek juga dirapikan dan ditutup dengan banner Asian Games.
Secara rata-rata trotoar di Sudirman-Thamrin nantinya akan memiliki lebar 9-12 meter. Kecuali trotoar yang di bawah tanahnya masih ada pengerjaan underground MRT. Di sana trotoar dibangun selebar 3 meter.
“Selain itu juga jalan akan diaspal mulai 8 Juli sampai 21 Juli. Semua akan teraspal. Hitam semua, sehingga tidak ada lagi jalan yang bergelombang,” tuturnya.
Guna memastikan seluruh pihak yang bertanggungjawab membangun trotoar secara bersamaan, pihak MRT berkoordinasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Secara rutin pihak Kementerian PU pun memastikan setiap progress pembangunan.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menambahkan, dana pengerjaan trotoar diambil dari dana pekerjaan tambahan MRT Jakarta. Hingga saat ini biaya total masih dikaji oleh kontraktor. Namun diperkirakan jumlahnya sebesar Rp120 miliar-Rp150 miliar.
Adapun progress konstruksi jalan layang (elevated) Fase I Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Bundaran HI) per 25 Juni sudah mencapai 92,40%. Sementara, untuk jalur bawah tanah (underground) mencapai 96,87%. Secara keseluruhan, proses konstruksi sebesar 94,62%.
Trotoar batu andesit
Trotoar permanen yang sudah jadi sisi Timur Stasiun Senayan dan Stasiun Istora nantinya akan menggunakan batu alam jenis andesit. William menyebut bebatuan itu berkualitas bagus diimpor dari Tiongkok. Namun, pihaknya tidak menyebut berapa harga impor batu andesit tersebut.
“Ini kalau ada orang yang bertindak vandal dan dipilox harganya akan mahal sekali. Kerusakan yang akan terjadi ini tidak akan bisa dihapus. Dia harus dibuka, diganti dan didatangkan lagi dari Negara lain,” tutur William.
Sebelumnya, tindak vandalism juga terjadi di tiang Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pada kasus itu, cat masih bisa dihapus oleh kontraktor dengan susah payah. Untuk itu, William mengimbau kepada masyarakat nantinya bisa menjaga aset pemerintah dengan baik dan tidak merusak.
“Tentu MRT dan pemerintah tidak akan punya kemampuan menjaga barang-barang bagus ini. Jakarta perlu belajar punya barang bagus dan dijaga agar naik tingkat,” pungkasnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved