Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Rahmat Effendi-Tri Adhianto Unggul Versi Hitung Cepat

Gana Buana
27/6/2018 18:44
Rahmat Effendi-Tri Adhianto Unggul Versi Hitung Cepat
(ANTARA FOTO/Suwandy)

PASANGAN calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 1 Rahmat Effendy-Tri Adhianto unggul telak dalam proses hitung cepat versi dua lembaga survei yakni Media Survei Nasional (Median) dan SMRC. Perhitungan ini berdasarkan data masuk sebanyak 100%.

“Posisi saat ini hasil perhitungan cepat, pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto unggul jauh dari Nur Supriyanto-Adhi Firdaus,” ungkap Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Rabu (27/6).

Menurut Rico, umumnya data hasil perolehan suara bisa terlihat setelah data masuk sebanyak 50%. Trennya, data tersebut flat tidak akan berubah signifikan setelah data lainnya masuk. “Rasanya tidak mungkin kekejar, tinggal kita saksikan hasil perhitungan rill yang dilakukan KPU Kota Bekasi,” jelas Rico.

Dia menyampaikan, hasil survei yang dibuat lembaganya merupakan hasil dari proses random sampling 200 tempat pemungutan suara (TPS) dari 3030 TPS yang ada di Kota Bekasi. Dari hasil hitung cepat tersebut diperkirakan margin error yang diperoleh maksimum adalah 2%.

Calon Wali Kota Bekasi, nomor urut 1, Rahmat Effendi mengakui selama beberapa hari terakhir kampanye hitam memang mewarnai Pilkada Kota Bekasi. Namun nyatanya tak banyak memperngaruhi pilihan masyarakat. “Masyarakat sudah cerdas mengolah informasi,” ungkap Rahmat.

Dalam Pilkada kali ini, masyarakat sudah bisa membedakan antara informasi yang benar-benar maupun informasi hoax. “Artinya, masyarakat tidak terpengaruh dengan berbagai upaya dari lawan politik,” kata dia.

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Rahmat Effendi-Tri Adhianto, Sholihin menambahkan, warga Kota Bekasi masih menaruh kepercayaan terhadap petahana untuk memimpin Kota Bekasi selama lima tahun kedepan. Selama lima tahun dipimpin petahana, tingkat kepercayaan masyarakat mencapai 70%.

“Mayoritas warga Kota Bekasi menginginkan wilayahnya kembali dipimpin orang yang sama. Partisipasi masyarakat juga cukup tinggi, menandakan pendidikan politik juga meningkat,” tandas dia. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya