Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Sopir Angkot di Jakarta Siap Disertifikasi

Haufan Hasyim Salengke
26/6/2018 20:16
Sopir Angkot di Jakarta Siap Disertifikasi
(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

PARA sopir angkutan umum di DKI Jakarta mendukung penuh kebijakan sertifikasi terhadap mereka. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana untuk melakukan sertifikasi terhadap seluruh pengemudi angkutan umum yang beroperasi di wilayah Jakarta.

Ucok, sopir angkot KWK S15 jurusan Pasar Minggu-Cijantung, mengatakan ia mendukung penuh kebijakan tersebut. "Kalau itu (sertifikasi sopir), ya, memang harus, sangat mendukung," ujarnya, Selasa (26/6).

Alasan Ucok, langkah itu bisa menghilangkan apa yang ia sebut sebagai sopir tembak atau batangan. Ia juga mengeluhkan tindakan sopir-sopir angkutan publik yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka dan membahayakan keselamatan penumpang.

"Tau sendiri, kan, ada yang nyopir di bawah pengaruh obat-obatan, mabok, ugal-ugalan," kata pria asal Medan, Sumatera Utara, itu. "Datang merantau ke Jakarta, kalau nabrak nggak tanggung jawab, kabur ke kampung halaman. Mendingan jangan jadi sopir, deh, kalau macam itu."

Menurutnya, sertifikasi untuk pengemudi akan membantu untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat pengguna transportasi dan meminimalkan insiden kecelakaan. Jika tingkat kepercayaan masyarakat hilang hal itu juga berimbas pada pendapatannya.

Ia mengatakan sopir adalah orang yang paling bertanggung jawab atas nyawa penumpang. Karena itu sudah sepantasnya siapapun yang duduk di belakang kemudi harus memiliki kompetensi.

"Kalau masyarakat tidak nyaman mereka otomatis lari ke (angkutan berbasis) online, mana mau naik ke kita," kata Ucok. Ia meminta rekan-rekan sesama sopir untuk berbenah dan menghargai nyawa masyarakat pengguna tranposrtasi.

Fandi, sopir Metromini trayek Pasar Minggu-manggarai, mengaku ia akan mengikuti saja kebijakan tersebut. "Saya tidak mengerti bagaimananya, saya ikut saja yang penting (proses sertifikasi) dilakukan dengan benar," kata dia.

Siap sejak lama

Dihubungi terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, usulan sertifikasi untuk para sopir sudah ia sampaikan sejak dua tahun lalu.

"Saya meminta ke depannya secara bertahap semua pengemudi angkutan umum diharapkan sudah tersertfikasi," kata Shafruhan kepada Media Indoenesia, Selasa.

Seperti halnya pilot pesawat, dengan sertifikasi, kata dia, juru mudi angkutan umum menjadi sebuah profesi dan tidak sembarangan orang bisa menjadi pengemudi angkutan publik. Selain memberantas keberadaan sopir tembak, kebijakan ini juga mendidik pengemudi untuk bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan penumpang.

"Sertifikasi tidak hanya persoalan kemampuan dalam mengemudi, juga komponen tanggung jawab moral dan emosional. "Misalnya, setiap akan berkegiatan berdoa dulu untuk keselamatan. Kemudian disiplin itu penting, kalau sopir sekarang kan kalau mau menepi main langsung tanpa lihat kiri-kanan, bahkan berhenti di tengan jalan," jelasnya.

Lebih jauh, menurutnya citra angkutan umum yang tercemar hal-hal negatif juga diakibatkan oleh pengakan aturan oleh aparat di lapangan tidak berjalan sepenuhnya. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan sopir-sopir tembak yang leluasa beroperasi.

"Jadi ini juga perlu pembinaan mental buat aparat dan petugas di lapangan baik dishub maupun kepolisian untuk tidak ada lagi istilah berkompromomi dengan pelanggaran.

"Tegakkan aturan! Nanti tertib lalu lintas secara bertahap akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Shafruhan.

"Kita mendukung program-program pemerintah, mendukung agar supaya semua pengemudi baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi agar tertib berlalu lintas," pungkasnya.

Dishub berencana menerapkan kebijakan sertifikasi pengemudi angkutan umum untuk meningkatkan kemampuan pengemudi dan memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya