Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERANGKAT dari rumah, pakaian mereka rapi dan bersih, tapi sepulang sekolah, pakaian mereka kotor.
Itu yang dialami ratusan siswa SDN Mutiara di Kampung Pasir Buyut, Desa Cibeber Dua, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dalam sebulan terakhir.
Sejak sekolah mereka porak poranda gara-gara dihantam angin puting beliung sebulan silam, mereka terpaksa belajar di luar ruangan beratapkan tenda biru. Meski kerap kepanasan dan kondisi tanah yang becek, para siswa tetap bersemangat mengikuti pelajaran dari guru-guru yang juga enggak kalah semangatnya.
Menurut Sukardi, salah seorang guru, pihaknya terpaksa memindahkan kegiatan belajar ke tenda darurat karena ruang kelas rusak dan sudah tidak layak ditempati.
"Sudah hampir satu bulan seperti ini. Berhubung bangunan sudah tidak layak pakai, kita belajar dengan kondisi begini," ungkapnya.
Tenda darurat pun dibuat supaya kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung. Namun ketika turun hujan, mau tak mau kelas pun dibubarkan.
"Apalagi waktu hujan kemarin, kita semua kehujanan. Hujan mulai dari pagi sampai pukul 12.00 WIB. Terpaksa pukul 9 sudah saya bubarkan, daripada anak-anak main air dan berbahaya," terangnya.
Sukardi mengatakan pihaknya sudah mengajukan permohonan perbaikan kepada pihak terkait. "Kalau diajukan sudah berulang kali dilakukan. Mungkin belum waktunya karena pemerintah tidak memikirkan ini dulu," ungkapnya.
Berdasarkan kalender akademik, siswa kelas 6 akan menempuh ujian nasional selama tiga hari mulai 3 Mei mendatang. Kekhawatiran para guru dan orangtua siswa adalah belum adanya tempat yang layak untuk pelaksanaan ujian tersebut. Pihak sekolah berencana mengadakan ujian dengan menumpang di sekolah lain.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tb Luthfie Syam mengaku sudah mengetahui kondisi SDN Mutiara tersebut. Ia menjelaskan, sekolah itu sudah masuk dalam daftar calon penerima bantuan DAK (dana alokasi khusus) tahun ajaran 2018.
"Sudah masuk daftar calon penerima untuk kegiatan rehabilitasi tiga ruang kelas. Dananya sebesar Rp235.900.000," pungkasnya. (A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved