Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH warga yang kawasan permukiman mereka kerap dijadikan tempat mangkalnya tukang ojek daring mengaku tidak merasa terganggu. Pasalnya, keberadaan ojek daring yang dekat rumah justru membantu mereka mendapatkan transportasi daring dengan cepat tanpa harus menunggu lama.
"Dekat rumah saya ada pangkalan ojek daring, bahkan depan rumah saya sering jadi tempat mangkal. Saya tidak merasa terganggu, yang penting tidak di depan pintu masuk. Saya malah senang karena penjemputan mereka jadi mudah. Saya jadi tidak perlu menunggu lama," kata Mohammad Yusuf, warga Kompleks Sandang, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (19/4).
Di kawasan rumahnya di Kompleks Sandang yang dekat dengan Universitas Bina Nusantara (Binus), setidaknya ada tiga titik pangkalan ojek daring. Kebanyakan dari pengemudi ojek daring berkumpul di warung mie ayam atau di perempatan tak jauh dari kantor Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Beda cerita jika ada tukang ojek daring yang berhenti seenaknya di pinggir jalan sehingga mengganggu pengendara motor lainnya.
Yusuf mengatakan, kebanyakan tukang ojek memarkir motornya di atas trotoar jadi dirinya sebagai pengendara motor merasa tidak terganggu.
"Kecuali kalau misalnya pinggir jalan banget, agak mengganggu, apalagi kalau mereka parkir di bibir jalan. Tapi selama ini, mereka taruh motor di trotoar, jadi enggak begitu ganggu," pungkasnya.
Pangkalan ojek daring tidak hanya merajai kawasan permukiman. Pangkalan juga tampak di pinggir jalan besar seperti di area Jalan K.H Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Mereka kerap berkumpul di depan gedung-gedung hotel atau perkantoran dengan alasan memudahkan mereka mengantar dan menjemput pekerja.
Santi, 35, seorang pekerja di area Sarinah juga mengaku tidak merasa terganggu dengan keberadaan pangkalan tukang ojek daring itu. Ia justru terbantu dengan keberadaan mereka, tidak perlu menunggu lama lagi untuk dijemput.
"Sejauh ini malah terbantu ya. Kalau terganggu, mungkin lebih dirasakan warga sekitar. Tapi, sepertinya warga sekitar juga biasa saja. Toh permukiman mereka letaknya di dalam Jalan Jaksa," tutur Santi.
Pangkalan ojek daring juga tampak di tikungan Wisma Nusantara. Biasanya mereka berkumpul pada malam hari. Motor-motor berjejer rapi menjelang jam pulang kerja. Keberadaan mereka seolah menghijaukan kawasan pusat bisnis tersebut dengan jaket mereka. (A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved