Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sky Bridge Tanah Abang Dibangun Usai Lebaran

Nicky Aulia Widadio
19/4/2018 20:03
Sky Bridge Tanah Abang Dibangun Usai Lebaran
(MI/Susanto)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun jembatan layang (sky bridge) pada Juni mendatang. Para pedagang kaki lima (PKL) yang kini menempati Jalan Jatibaru Raya akan direlokasi ke sana.

"Sky bridge kita akan langsung bangun mudah-mudahan dieksekusi setelah lebaran. Toh enggak mungkin orang kerja selama bulan puasa," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Kamis (19/4).

Saat ini, Pemprov DKI masih merancang desain dari jembatan layang yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Blok A, B, F, dan G. Sandiaga menargetkan desain sky bridge akan rampung dalam dua hari ini.

Panjangnya diperkirakan mencapai 350 meter. Nantinya, para pedagang kaki lima akan dipindahkan ke jembatan layang itu. Sky bridge juga bakal menjadi jalur melintas pejalan kaki.

"Jadi para pedagang makanan dan minuman bisa berjualan di sana nantinya," imbuhnya.

Sementara Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pihaknya kini masih mengurus dokumen perizinan untuk membangun jembatan layang itu.

Mulanya PD Sarana Jaya berencana membangun sky bridge pada tahun depan. Namun atas permintaan Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga, pembangunan sky bridge dipercepat sebagai bagian dari penataan Tanah Abang jangka menengah.

Yoory memperkirakan butuh waktu delapan bulan pembangunan hingga pengerjaan sky bridge itu rampung.

"Kalau kami tadi hitung-hitungan, dari konsultan mengatakan delapan bulan. Tapi Pak Wagub minta lebih cepat. Mungkin kalau persiapannya lancar," ujar Yoory.

Anggaran pembangunan sky bridge, tutur Sandiaga, ditaksir menelan Rp50 miliar. Dia belum memastikan pembangunannya akan menggunakan dana milik PD Sarana Jaya atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.

Pasalnya, Pemprov DKI belum menganggarkan pembangunan sky bridge pada APBD 2018. Dana yang dimiliki PD Sarana Jaya pun saat ini dialokasikan hanya untuk membangun rumah susun.

Oleh sebab itu, penanggung jawab pembangunan sky bridge yang semula diserahkan ke PD Sarana Jaya kini dialihkan ke Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Gamal Sinurat.

"Sarana Jaya punya uang. Tapi uangnya dialokasikan untuk beli apartemen. Nanti dikaji lagi dari mana anggarannya," ucap Sandiaga.

Relokasi PKL
Begitu penataan jangka menengah dimulai, Pemprov DKI akan merelokasi para PKL yang kini menempati Jalan Jatibaru Raya. Rencananya mereka dipindahkan ke tempat penampungan sementara di sejumlah lahan milik PD Sarana Jaya. Lahan itu tersebar di kawasan Jatibaru Raya.

Ada sekitar 400 PKL yang kini berdagang di Jalan Jatibaru Raya. Namun lahan penampungan sementara itu bentuknya masih sporadis. PD Sarana Jaya masih harus membebaskan lahan tersebut agar mencapai luas 3.000 hingga 5.000 meter persegi dan muat menampung para PKL Jatibaru.

"Ya nanti kalau kita bebaskan 3.000 sampai 5.000 meter persegi terus dibangun Pasar Jaya tempat penampungannya, saya rasa cukup," jelas Yoory.

Selain itu, revitalisasi Blok G juga menjadi bagian dari penataan jangka menengah kawasan Tanah Abang. PD Pasar Jaya bertanggung jawab atas revitalisasi itu. Selama dibangun ulang, para pedagang Blok G yang berjumlah sekitar 300 pedagang akan direlokasi ke lahan parkir di kawasan Blok F Tanah Abang. (A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya