Penembak Jitu Sasar Penjahat Jalanan

Akmal Fauzi/J-3
17/6/2017 06:01
Penembak Jitu Sasar Penjahat Jalanan
(MI/AKMAL FAUZI)

PANDANGAN mata Cahya tak pernah lepas dari aktivitas di Pasar Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur. Badannya tegap, berdiri di pos pantau setinggi 4 meter di sisi barat.

Pakaian lengkap seperti topi, jaket antipeluru, dan senjata laras panjang V2 Sabhara produksi Pindad terselip di kedua lengan siap membidik pelaku kejahatan yang berulah. Door...!

“Tembak saja siapa yang berulah melakukan kejahatan kriminal di sini,” tegas personel Sabhara berpangkat briptu yang ditugaskan menjadi tim penembak jitu (sniper) di Pasar Sunan Giri, kemarin.

Cahya saat ditemui tengah bertugas bersama rekan tim sniper lainnya yang dibentuk Polres Jakarta Timur, Bripda Fanggih. “Ada tiga orang lainnya lagi patroli di kantor-kantor bank. Biasanya ada lima personel yang berjaga,” ujar Cahya.

Mereka bertugas mulai pasar dibuka pukul 08.00 hingga pasar tutup sekitar pukul 20.00. Posisinya di pos pantau setinggi 4 meter agar mudah memantau situasi.

Aksi brutal pelaku kejahatan yang terjadi beberapa waktu belakangan terakhir membuat peningkatan keamanan pun diperketat. Penembak jitu dtempatkan di beberapa titik rawan. Mereka bertugas mengawasi orang yang dinilai mecurigakan baik itu perampok maupun teroris.

Keberadaannya untuk mengawasi keamanan seputaran Pasar Sunan Giri. Maklum, pasar itu terkenal sebagai salah satu pusat toko emas terbesar di Jakarta Timur. Di sana rawan terjadi aksi kriminal menjelang Lebaran.

Satu per satu orang yang berada di lokasi tersebut diselisik. Jika ada yang mencurigakan, pemeriksaan dilakukan petugas lainnya.

“Kalau pelaku itu tidak bersahabat dengan petugas, kami lumpuhkan dengan tembakan,” kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo meyakinkan Media Indonesia.

Di Pasar Sunan Giri sendiri terdapat sejumlah tempat belanja, di sisi yang berhadapan dengan pos pantau terdapat sejumlah toko emas, transaksi ratusan juta kerap terjadi di kawasan itu.
“Walaupun kami tidak mau itu terjadi, antisipasi tidak salah dilakukan. Kami maksimalkan personel yang ada di Jakarta Timur,” ujar Andry.

Penembak jitu tidak hanya berada di Pasar Sunan Giri saja, tetapi juga di beberapa titik keramaian lainnya seperti Terminal Bus Kampung Rambutan, Kampung Melayu, dan Pasar Rebo.

Proses pelatihan terhadap para personel tengah berlangsung. Dirinya berharap upaya yang dilakukannya itu tidak sia-sia. ”Masyarakat bisa merasa nyaman,” paparnya.

Kehadiran penembak jitu di pasar itu membuat pelaku usaha merasa aman melakukan aktivitas jual beli. “Apalagi kalau mau Lebaran itu agak waswas, ya. Saya berharap pengaman juga dilakukan di pasar lain,” kata Yanti, 49, pedagang emas yang sudah berjualan selama tiga tahun di pasar itu. (Akmal Fauzi/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya