Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENGURUS Masjid Istiqlal menolak permohonan Presidium Alumni 212 yang hendak menjadikan rumah ibadah tersebut sebagai titik kumpul massa untuk kegiatan aksi bela ulama, kemarin.
"Kami tidak memberikan izin. Kami juga punya agenda habis salat Jumat," kata Kabag Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah, kemarin.
Menurut Abu, selama Ramadan, Masjid Istiqlal memiliki banyak kegiatan seperti bazar, kajian keagamaan, tadarus, tarawih, dan pesantren kilat.
Penolakan tersebut, lanjut Abu, juga merujuk pada surat resmi yang ditandatangani Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Rusli Effendi, Selasa (6/6).
BPPMI menegaskan pihaknya tidak dapat menyetujui pelaksanaan aksi bela ulama pada Jumat (9/6) di Masjid Istiqlal karena terdapat kegiatan rutin setelah salat Jumat.
Alhasil, seusai salat Jumat, massa aksi bela ulama yang berjumlah puluhan orang hanya berkumpul di halaman masjid atau sekitar Pintu Al Fattah.
Mereka mendengarkan orasi yang disampaikan seseorang dari atas kendaraan dengan pengeras suara.
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan masjid memang seharusnya jauh dari kegiatan politik praktis karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dia mengimbau warga masyarakat tidak memaksakan kehendak mereka menggunakan masjid sebagai basis aksi massa apalagi di masjid negara, Istiqlal.
"Keputusan pengelola Masjid Istiqlal itu sudah benar. Masyarakat tidak boleh memaksakan kehendak menggunakan masjid untuk kegiatan politik praktis," tandas Mu'ti.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat aksi damai tidak harus dilakukan dengan turun ke jalanan.
"Kita harus saling menghargai, hormat-menghormati, menjaga lisan, dan mengontrol hawa nafsu selama Ramadan." (Mal/Dro/Mtvn/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved