Polisi Pertimbangkan Cabut Paspor Rizieq

Nicky Aulia Widadio
09/6/2017 07:21
Polisi Pertimbangkan Cabut Paspor Rizieq
()

KAPOLDA Metro Jaya Inspektur Jendral Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan mencabut paspor tersangka kasus dugaan chat berkonten pornografi Rizieq Shihab. Untuk itu dia mengimbau Rizieq secepatnya pulang dan menghadapi proses hukum yang menjeratnya.

"Kemungkinan itu (mencabut paspor) ada, tapi kami belum putuskan. Kita lihat perkembangan saja. Yang jelas, mau tak mau, peristiwa ini ada. Apapun yang dilakukan Habib Rizieq ini harus dihadapi. Ini saran saya, karena mau kapanpun juga, perisitiwa ini ada. Jadi lebih cepat lebih baik," kata Iriawan.

Penyidik Cyber Crime, kata Iriawan, sedang melengkapi berkas perkara Rizieq. Menurutnya keterangan Rizieq tidak mutlak dibutuhkan untuk melengkapi berkas perkara. Sebab, polisi telah mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti yang menurutnya sudah cukup kuat.

"Kami gak perlu keterangan tersangka dalam lima alat bukti. Masih ada keterangan saksi, keterangan ahli, sudah dua. Saksi ada keterangan ahli. Belum surat, petunjuk," tukasnya.

Ketua Badan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro mempersilahkan aparat berwajib mengajukan penangguhan visa untuk Rizieq Shihab. Akan tetapi, dia mengingatkan semua kembali kepada kewenangan pemerintah Arab Saudi.

"Penangguhan habib itu hak polisi, tapi Arab Saudi punya hak prerogatif terima atau tidak diterimanya surat oleh kepolisian. Itu wewenang sepenuhnya negara yang bersangkutan," kata Sugito.

Sugito menerangkan, dirinya tidak mengetahui persis masa berlaku visa Rizieq di Arab Saudi. Namun, ia memastikan Rizieq akan kembali dari luar negeri dalam waktu dekat sesuai rencana. Ia mengaku pihak pengacara belum mengetahui tanggal kepulangan Rizieq secara pasti.

"Mengenai rencana itu (pulang) Habib tetap jalan. Habib sudah beli tiket, tapi harus saya cek lagi ke beliau. Habib menginginkan pulang tidak secara tertutup, tapi harus dinyatakan secara terbuka karena kan ini sudah menjadi ramai di kalangan masyarakat," kata Sugito.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya