BPOM Temukan Makan Kedaluarsa untuk Parcel

Akmal Fauzi
08/6/2017 17:33
BPOM Temukan Makan Kedaluarsa untuk Parcel
(FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

SEJUMLAH makanan dan minuman kadaluarsa ditemukan di Pasar Asemka, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat saat razia Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta, kamis (8/6) sore.

Makanan kedaluarsa itu ditemukan di sebuah gudang sisi Pintu Besar Selatan. Gudang itu berisi makanan seperti biskuit, permen, cokelat serta minuman sirop. Makanan itu rencananya dijual dalam paket parcel ke Masyarakat untuk kebutuhan lebaran.

Kepala BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawita Sari mengakui temuan bermula saat pihaknya melakukan pengecekan rutin di tempat itu. Dari tiga kali pengecekan, terungkap si pemilik tidak juga membuang makanan kedaluarsa itu.

"Malahan si pemilik mengganti tahun dan bulan kadaluarsanya agar makanan itu bisa di perjual belikan kembali," kata Dewi ketika ditemui di lokasi.

Dewi menuturkan, jumlah makanan kadaluarsa hinggar ratus dus yang tersimpan di gudang atas toko berukuran 7x20 meter.

Makanan itu akan dibawa oleh BPOM ke kantornya untuk dimusnahkan. Sementara beberapa sample yang ada akan di uji coba ke dalam laboratorium.

Dewi menyatakan makanan kedaluarsa yang di temukan di toko itu cukup berbahaya. Sebab, makanan itu mengandung bakteri patogen. Jika dikonsumsi akan menyebabkan koma hingga meninggal dunia.

Sejauh ini, Dewi meyakini, masih banyak makanan kedaluarsa yang tersebar di Jakarta. Beberapa di antaranya diyakini sudah terbungkus dalam parcel.

Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati hati dalam mengkonsumsi dan memperhatikan makanan yang dibeli.

"Bila menemukan kecurigaan, ada baiknya tidak di konsumsi," jelasnya.

Pemilik Toko, Ale, 47, menampik bila dirinya menjual makanan kedaluarsa. Ia beralasan dirinya tidak mengetahui, sebab segala urusan pengiriman barang dan pengambilan makan dalam gudang di lakukan oleh anak buahnya.

"Sejak barang datang, yang melakukan adalah karyawan saya. Saya tidak tahu, saya cum laporan aja," kilahnya.

Meski demikian terkait makanan kadaluarsa, Ale mengatakan rencananya makanan ini akan dibuang ke dua tempat pembuangan sampah.

"Sebenarnya sudah saya suruh buang. Tapi enggak dibuang ke tempat sampah," ujarnya (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya