Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMBEBASAN lahan untuk pembangunan Tol Lingkar Luar Cimanggis-Nagrak di Kabupaten Bogor masih terkendala. Proses yang sudah dimulai sejak 2015 itu baru mencapai kurang dari separuh pengerjaan.
“(Pembebasan lahan) masih berjalan, tapi sudah sebagian besar kita bayarkan,” kata Kepala Kantor Pertanahan Agraria dan Tata Ruang (Kanhan ATR) AW Ganjar kepada Media Indonesia.
Berdasarkan laporan percepatan pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum dan proyek strategis nasional (PSN) Kabupaten Bogor 2016, pembebasan lahan untuk tol tersebut baru 47%.
Ganjar mengatakan proses pembebasan lahan Tol Cimanggis-Nagrak masih terkendala soal anggaran. Selain itu, kasus kepemilkan tanah ganda, tanah aset pemda, dan tanah wakaf memperlambat proses pembebasan.
“Total lahan di wilayah yang masuk teritorium Kabupaten Bogor sepanjang 3 kilometer. Sedikit terhambat karena menyangkut tanah Polri, menggunakan tanah Polri. Jadi dari itu, pemerintah harus me-ruislag tanah Polri,” terangnya.
Menurutnya, selama setahun berjalan, dari 68 bidang seluas 3,2 hektare, pihaknya sudah membebaskan seluas 1,469 hektare. Pembayaran uang ganti rugi dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama seluas 9.000 meter persegi, sedangkan tahap dua seluas 5.326 meter persegi.
“Sisanya 53% lagi atau 48 bidang seluas 17.234 meter persegi. Anggarannya sekitar Rp50 miliar. Tahun ini katanya ada anggaran jadi bisa diselesaikan tahun ini,” ungkapnya.
Kebutuhan mendesak
Pembebasan lahan untuk Tol Cimanggis-Nagrak merupakan tahap lanjutan dari Tol Jakarta Out Ring Road (JORR) yang pembangunannya akan memotong dari Jalan Transyogi menuju Jakarta. Tujuannya ialah untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur Transyogi dan sekitar Cibubur.
Jalur Transyogi yang selama ini menjadi jalur favorit warga sekitar Cibubur untuk menuju Jakarta via Tol Jagorawi selalu dilanda kemacetan. Pada jam-jam sibuk, jumlah kendaraan yang menggunakan jalan tersebut mencapai 20 ribu kendaraan. Panjang kemacetan atau antrean kendaraan bisa mengular hingga 3 kilometer.
“Keberadaan jalan ini diharapkan bisa menjadi solusi dan menguntungkan warga sekitar. Khususnya yang tinggal di Desa Cikeas Udik dan beraktivitas di luar kota menjadi leluasa bisa memasuki Tol Jagorawi tanpa harus bermacet-macetan,” ujar staf kesekretariatan Kanhan Kabupaten Bogor Ngatiyo. (DD/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved